MerahPutih.com - Pasien COVID-19 varian Omicron yang dirawat di rumah sakit rujukan di Surabaya, semakin berkurang. Dari 13 pasien yang tertular usai menempuh perjalanan ke luar kota, kini hanya tersisa satu orang.
"Menurut hasil tes usap ulang dari kasus itu, satu pasien masih berstatus positif. Jadi yang masih dirawat ada satu pasien dan mudah-mudahan segera sembuh," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina saat dikonfirmasi, Rabu (26/1).
Baca Juga:
96 Persen Pasien COVID-19 Omicron Berhasil Sembuh
Nanik menjelaskan, 13 pasien yang terkonfirmasi varian Omicron tersebut, terdeteksi oleh ITD (Institute of Tropical Disease) secara bergiliran. Usai dirawat di rumah sakit, sejumlah 12 orang sudah dinyatakan sembuh.
"Untuk mencegah penyebaran varian anyar ini, kami terus memperkuat upaya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) secara agresif dan masif, lalu memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif hingga sembuh," imbuhnya.
Ia menegaskan, pihaknya memperketat dan mengawasi keluar masuknya warga luar Kota Surabaya, dan memastikan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sudah dikarantina sesuai SOP melalui peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah.
"Masyarakat harus patuh untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi secara tertib agar bisa terlacak jika ada kasus konfirmasi ataupun kontak erat di tempat umum. Selain itu, bisa mendeteksi kapasitas layanan publik sudah overload atau tidaknya," tegasnya.

Ia mengatakan, pasien yang terpapar varian Omicron hanya mengalami gejala ringan. Sehingga, jika merasa batuk, pilek dan telah melakukan perjalanan luar kota segera melakukan tes swab.
"Hal ini menjadi langkah dan upaya pencegahan penularan dan penyebaran varian Omicron," ucapnya.
Menurut Nanik, tingkat kesembuhan pasien terpapar COVID-19 Omicron terhitung sangat cepat.
"Tetap wajib waspada terhadap penyebaran varian omicron ini," katanya. (Andika Eldon/ Jawa Timur)
Baca Juga:
Alasan Wagub DKI Izinkan G20 di Jakarta meski Kasus Omicron Tinggi