MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan melaporkan pada Kamis (5/8), hingga pukul 12.00 WIB kasus positif terjadi penambahan sebanyak 35.764 sehingga total kasus positif COVID-19 menjadi 3.568.331.
Sementara itu angka kematian di Indonesia terus bertambah menembus angka 102.375 orang meninggal dunia, setelah terjadi penambahan sebanyak 1.739 orang.
Baca Juga
Kepala Daerah Diminta Gencarkan 'Testing' dan 'Tracing' Tekan COVID-19
Sementara itu, angka kesembuhan bertambah 39.726 sehingga total yang sembuh menjadi 2.947.646. Angka kesembuhan ini belum memecahkan rekor kesembuhan yang terjadi pada Selasa (27/7) lalu sebanyak 47.128 orang.
Untuk jumlah tes yang dilakukan mengalami penurunan pada hari ini sebanyak 153.917 orang, sementara positivity rate harian mencapai 23,24 persen.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tes yang dilakukan pada Rabu (4/8) sebanyak 148.812 orang, sementara positivity rate harian mencapai 24,10 persen.

Data cakupan vaksinasi terjadi penambahan sebanyak 348.858 untuk vaksinasi pertama sehingga jumlah total menjadi 48.834.123. Untuk vaksinasi dosis lengkap terjadi penambahan 245.013 sehingga total menjadi 22.210.379.
Pemerintah menetapkan target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan untuk mencegah kelangkaan, pemerintah sudah dan akan mendistirbusikan jutaan dosis vaksin ke daerah.
Nadia mengatakan Indonesia tidak ada masalah dengan stok vaksin. Tapi, masyarakat harus paham bahwa tidak bisa menerima vaksinasi sekaligus, karena dosis vaksin didistribusikan secara bertahap.
"Kita punya stok cukup vaksin. Tapi harus dipahami bahwa vaksin itu tidak bisa sekaligus vaksinasi semua sasarannya, karena dosis vaksin juga datang bertahap," kata Siti Nadia kepada wartawan, (5/8).
Kekosongan vaksin di beberapa daerah penyebabnya adalah karena data stok vaksin tidak diperbarui.
Sehingga, Kemenkes melihat stok vaksin di daerah masih aman. Menurut Siti Nadia, masalah ini sudah diperbaiki. Jutaan dosis vaksin sudah dan akan didistribusikan ke daerah.
"Kami sudah mendistribusikan pada minggu ketiga itu 3 juta untuk vaksin dosis kedua dan yang minggu keempat ini ada sekitar 6 juta. Nanti kami akan kirim lagi juga sekitar 6 juta," jelas dia.
Di samping itu, menipisnya stok vaksin karena antusiasme masyarakat yang tinggi untuk mengikuti vaksinasi. Apalagi, sekarang usia sasaran vaksinasi semakin luas.
"Sekarang ini vaksinasi tidak ada batasan khusus, artinya siapapun, usia di atas 12 tahun bisa divaksin. Jadi tentu harus cermat mengatur kuota vaksinnya," ujar Siti Nadia. (Knu)
Baca Juga