Merahputih.com - Kementerian Kesehatan kembali melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Per Senin (19/7), jumlah infeksi bertambah 34.257, sehingga totalnya menjadi 2.911.733 orang. Meski masih tinggi, penambahan tersebut membawa optimisme.
Baca Juga
Penularan COVID-19 Makin Tinggi, IDI Minta Warga Beribadah di Rumah
Pasalnya, jumlah tersebut menurun dari penambahan kasus harian beberapa hari sebelumnya yang mencapai rekor lebih dari 50 ribu kasus per hari.
Sementara itu, jumlah pasien sembuh juga menunjukkan peningkatan. Lalu terdapat penambahan 32.217 pasien sembuh, sehingga totalnya menjadi 2.293.875.
Sayangnya, rekor terjadi di kasus pasien meninggal dunia. Terdapat penambahan 1.338 orang pasien meninggal, sehingga totalnya menjadi 74.920.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mayoritas pasien yang terinfeksi COVID-19 bergejala ringan dan tanpa gejala.
"Kita tahu bahwa sebenarnya kasus positif COVID-19 itu 60 sampai 80 persen itu sifatnya tidak bergejala dan gejalanya ringan," kata Nadia.
Menurut Nadia, deteksi dini pasien COVID-19 perlu dilakukan dengan memperbanyak jumlah pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing). Sehingga, pasien dapat segera melakukan isolasi mandiri.
"Jadi dia (pasien COVID-19) akan terlindungi atau mencegah orang tersebut jatuh kepada kondisi yang lebih berat, sehingga tentunya dia enggak perlu repot-repot cari rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga
Ini Rincian Klaim RS Untuk Perawatan COVID-19 Yang Telah Dibayarkan Pemerintah
Nadia mendorong jumlah testing di berbagai daerah diperbanyak sehingga dapat meringankan beban tenaga kesehatan di rumah sakit.
"Di hilir bagaimanapun juga kita tidak akan sanggup sebenarnya dengan cepat sarana prasarana fasilitas pelayanan kesehatan untuk bisa segera memberikan pelayanan yang diharapkan," ucapnya. (Knu)