Pasien COVID-19 Penuhi RS, Begini Respon Pemerintah Pusat

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 September 2020
Pasien COVID-19 Penuhi RS, Begini Respon Pemerintah Pusat
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto. (Foto: Antara).)

MerahPutih.com - Kasus COVID di tanah air telah melebihi 200 ribu kasus. Kondisi rumah sakit di Jakarta, sudah hampir penuh. Tercatat, berdasarkan data yang diterbitkan Dinas Kesehatan DKI pada Rabu (8/9), tempat tidur isolasi harian COVID-19 di 67 RS rujukan adalah sekitar 77 persen dari kapasitasnya saat ini sebanyak 4.456 tempat tidur.

Sementara itu, okupansi tempat tidur ICU mencapai 83 persen dari kapasitasnya sejumlah 483 tempat tidur. Jumlah tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) yang saat ini berjumlah 528 unit, bila kenaikan kasus terus berjalan dan meningkat drastis, maka diprediksi 15 September 2020 akan penuh.

"Bila situasi ini berjalan terus, tidak ada pengeraman maka dari data yang kita miliki ini, bisa dibuat proyeksi dalam waktu sekitar sebulan tempat tidur di RS akan penuh dan tidak akan bisa menampung pasien COVID-19 lagi," kata Anies.

Baca Juga:

Jakarta Kembali PSBB, KSP: Silakan tapi Harus Ada Keseimbangan

Kondisi tersebut, membuat DKI Jakarta bakal memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) yang akan diberlaku 14 September 2020. Pemberlakuan ini, tampa perlu persetujuan Kementerian Kesehatan.

Namun, sebelum PSBB ketat kembali diterapkan di Jakarta, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN) Airlangga Hartarto meggelar rapat terkait perkembangan terkini COVID-19.

Dalam pidatonya, Airlangga menegaskan, pemerintah memilih menyeimbangkan antara kegiatan yang terkait dengan pencegahan penyebaran COVID dan mempertimbangkan pemuliaan perekonomian.

"Dan menyadari bahwa dalam penanganan COVID ini, Indonesia secara keseluruhan itu yang sembuh 71,5 persen dan yang case fatality rate itu sebesar 4,1 persen," katanya. Selain itu, Airlangga berkilah, khusus di DKI Jakarta, kesembuhannya pasien sekitar 75,2 persen.

Wisma Atler
Wisma Atlet. (Foto: Kementerian PUPR).

"Kita melihat pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan COVID-19 dan ekonomi kita bergerak dalam satu bahasan dan satu tindakan dan rapat koordinasi yang kita lakukan itu untuk menyeimbangkan dan koordinasi hal-hal yang menjadi masukan-masukan atau concern-concern yang ada."

Pemerintah Pusat, kata ia, memberikan perhatian serius pada perkembangan situasi dan akan selalu meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan dengan akan terus menambah fasilitas di hotel termasuk memanfaatkan hotel bintang 2 dan 3 seperti yang dicontohkan di Sulawesi Selatan.

Selain itu, dan juga mempersiapkan ruang isolasi mandiri di Wisma Atlet, di tower 5 dan (tower) 6 maupun khusus pekerja luar negeri termasuk tower 7 dan (tower) 8, flat-flat dan fasilitas lain baal dipersiapkan.

"Dari segi jumlah bed ditingkatkan, di samping itu pemerintah juga mendorong agar rumah sakit-rumah sakit yang ada di DKI atau yang di Jakarta, untuk dilakukan relaksasi terutama pasien-pasien yang posisinya sudah hampir sembuh dan masih dalam observasi, itu di Wisma Atlet fasilitasnya tersedia," katanya.

Baca Juga:

Jakarta Kembali PSBB, Pemerintah Pusat Tetap Ingin PNS dan Pekerja Ngantor

#PSBB #Protokol Kesehatan
Bagikan
Bagikan