MerahPutih.com - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mulai mempersiapkan skenario kemungkinan ledakan jumlah kasus baru COVID-19 dengan munculnya varian Omicron. Saat ini, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit pusat Jawa Barat telah terlihat meningkat.
"Sejak dua minggu lalu terjadi kenaikan kasus COVID-19, seperti tanggal 4 total 36 pasien. 9 di IGD, 27 sudah di ruang perawatan,” kata Koordinator Pelayanan Medik RSHS, Zulvayanti di RSHS Bandung, Jumat (4/2).
Baca Juga:
Penambahan Kasus Positif COVID-19 Jumat (4/2) Lebih dari 32 Ribu
Ia merinci, dari 36 pasien tersebut, sebanyak 14 orang positif COVID-19, dan sisanya dinyatakan suspek, sementara ada 5 pasien probale. Sejauh ini, RSHS belum merawat pasien positif Omicron. Namun untuk kepastian, masing-masing pasien sedang dilakukan pemeriksaan genom agar diketahui jenis virus corona yang menginfeksi mereka.
RSHS sudah mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus baru pada tahun ketiga pandemi ini. Persiapan ini mulai dari penambahan kapas tempat tidur, sumber daya manusia seperti tenaga kesehatan dan lain-lain, dan sarana-prasarana penunjang lainnya.
Zulvayanti mengatakan, ada empat skenario atau strategi yang disiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus baru. Skenario pertama, adalah untuk menghadapi 1-50 pasien yang saat ini sedang dijalankan RSHS.
Strategi kedua, adalah 1-200 pasien di mana akan dilakukan penambahan kapasitas tempat tidur. Untuk skenario ini, RSHS akan menyiapkan satu gedung, yakni Gedung Kemuning, yang sempat menjadi gedung perawatan khusus COVID-19 pada puncak gelombang wabah pada tahun kemarin.
"(Gedung Kemuning) semuanya akan kita fungsikan kembali menjadi ruang perawatan untuk Covid,” kata Zulvayanti.
Skenario ketiga dengan jumlah pasien 200 - 325 pasien. Pada skenario ini, jika Gedung Kemunging tidak sanggup menampung pasien, maka akan dilakukan penambahan kapasitas tempat tidur, termasuk memfungsikan ruang lain, yakni ruang Asnawati dan Ruang Kana.
Skenario terakhir dan paling buruk adalah jika jumlah pasien Covid-19 RSHS melampaui angka 325 orang. Untuk skenario ini, RSHS akan memfungsikan gedung-gedung perawatan lainnya yang ada di sekitar Gedung Kemuning.

Ia menegaskan, penambahan kapasitas tempat tidur tersebut tentunya akan berimbas pada SDM atau nakes. Untuk menghadapi masalah ini, RSHS menyiapkan tiga langkah, yakni memobilisasi SDM yang ada di internal di RSHS.
"Jika masih belum mencukupi, kita akan minta relawan untuk kembali bergabung dengan kami. Terakhir, kami akan merekrut tenaga untuk bergabung bersama kita tangani COVID ini," katanya.
Persiapan lainnya adalah sarana-prasarana seperti oksigen medis, obat-obatan dan tenaga penunjang lainnya. Khusus mengenai oksigen medis yang sempat membikin seluruh rumah sakit ketika puncak gelombang tahun lalu, kini RSHS memiliki dua tabung besar berkapasitas 9.000 dan 6.000 liter oksigen medis cair.
Selain itu, lanjut ia, RSHS memiliki mesin generator oksigen yang mampu memproduksi 20-26 tabung oksigen berukuran 6 kubik per hari. Ada juga oksigen konsentrator sebanyak 20 unit di IGD, dan 80 unit di ruang-ruang perawatan. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Hadapi Gelombang Omicron, RSHS Sudah Bisa Produksi Oksigen Medis Sendiri