Pasien Corona Meningkat, PMI Solo Darurat Plasma Konvalesen dan Oksigen

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 24 Juni 2021
Pasien Corona Meningkat, PMI Solo Darurat Plasma Konvalesen dan Oksigen
Kantor PMI Solo, Jawa Tengah. (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Meningkatnya pasien COVID-19 dalam beberapa hari terakhir berdampak pada meningkatnya kebutuhan plasma konvalesen hingga kebutuhan oksigen bagi pasien di sejumlah rumah sakit di Solo termasuk PMI.

Data dihimpun Merahputih.com, stok darah plasma konvalesen di PMI Solo pada Rabu (23/6) mulai golongan darah A, B, O, dan AB kosong semua. Sementara itu, daftar antrean permintaan plasma konvalesen golongan A sebanyak 42 orang, B ada 37 orang, 0 ada 50 orang, dan AB ada 6 orang.

Baca Juga

PMI Kota Bandung Ajak Penyitas COVID-19 Donor Plasma Konvalesen

Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto mengungkapkan, kebutuhan plasma konvalesen terus mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir. Data terbaru ada 135 orang mengantre plasma konvalesen di PMI Solo.

"Dalam hari-hari terakhir ketersediaan plasma konvalesen di PMI Solo bisa melayani 5-10 pasien," ujar Sumartono, Rabu (23/6).

Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto. (MP/Ismail)

Ia mengakui naiknya permintaan plasma konvalesen ini akibat naiknya kasus COVID-19. Permintaan plasma konvalesen tidak hanya datang dari Solo saja, tetapi luar Kota Solo.

"Permintaan plasma konvalesen tidak hanya datang dari Solo saja, tetapi luar Kota Solo. Kami belum bisa memenuhi permintaan itu karena stok kosong," ucap dia.

Pada periode ledakan COVID-19 sebelumnya, kata dia, permintaan per hari hanya untuk 50 pasien. Saat ini meningkat tiga kali lipatnya.

"Sulitnya mencari pendonor ini juga diakibatkan meningkatnya pasien tanpa dibarengi pendonornya," katanya.

Ia mengatakan pasien sembuh dari COVID-19 baru bisa mendonor setelah tiga pekan setelah sembuh. Sementara itu, yang telah menerima vaksin harus berjarak dua pekan untuk boleh mendonor.

"Ini yang membuat lama, bahkan saya sering mendapat telepon itu membatalkan pengajuan kebutuhan plasma konvalesen karena pasien sudah terlanjur meninggal," papar Sumartono.

Ia meminta masyarakat, khususnya penyintas COVID-19 bersedia mendonorkan darahnya. Selain itu, juga melakukan koordinasi dengan berbagai perusahaan yang memiliki penyintas COVID-19 untuk berkenan mendonorkan.

Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19.(ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19.(ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Perusahaan distributor oksigen di Soloraya PT Aneka Gas Industri, Oktarian Dyah Andriani, mengaku kebutuhan oksigen meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Ia memastikan kebutuhan oksigen medis di Solo masih dalam kategori aman.

"Kebutuhan oksigen meningkat hingga kekurangan justru terlihat untuk permintaan di wilayah Klaten-Yogyakarta.

"Saya masih nunggu koordinasi dari pabrik-pabrik lain. Tapi kalau Solo Kota cenderung masih aman. Namun, kalau dari Klaten-Yogyakarta memang ada kekurangan. Permasalahannya karena liquidnya (oksigen cair) kosong," tandas Dyah. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Persediaan Plasma Konvalesen Menipis, Senator Gelar Donor di PMI Jakpus

#COVID-19 #Donor Darah
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan