Kesehatan

Pasien Cacar Monyet Harus Menjauhi Hewan Peliharaan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Juni 2022
Pasien Cacar Monyet Harus Menjauhi Hewan Peliharaan
Marmot, celurut, tikus dan hewan pengerat lain harus dijauhkan dari pasien cacar monyet. (Foto: freepik/wirestock)

PASIEN cacar monyet harus menghindari kontak dengan hewan peliharaan mereka selama 21 hari. Demikian saran baru dari UK Health Security Agency (UKHSA) atau Badan Keamanan Kesehatan Inggris. Sejauh ini, 106 orang di Inggris telah dikonfirmasi terinfeksi virus tersebut.

Gerbil, hamster, dan hewan pengerat lainnya bisa sangat rentan terhadap penyakit ini dan dikhawatirkan virus itu bisa menyebar ke populasi hewan. Pemerintah Inggris mengatakan, sejauh ini tidak ada kasus yang terdeteksi pada hewan peliharaan dan risikonya masih rendah.

“Kekhawatirannya adalah virus bisa masuk ke hewan peliharaan lalu kemudian saling menular antara mereka dan manusia,” kata ahli virologi di University of Warwick Prof. Lawrence Young seperti diberitakan BBC.

"Jika tidak hati-hati, pasien mungkin menularkan hewan penyakit yang dapat menyebabkan penularan kembali ke manusia, dan kita akan berada dalam lingkaran infeksi," ujarnya.

Baca juga:

Jangan Panik! Begini Gejala Cacar Monyet

Pasien Cacar Monyet Harus Menjauhi Hewan Peliharaan
Anjing dan kucing peliharaan harus ditempatkan di bawah isolasi rumah dalam pantauan dokter hewan. (Foto: freepik/Lifestylememory)

Pedoman dari UKHSA dan otoritas kesehatan lain merekomendasikan bahwa marmot, celurut, tikus, dan hewan pengerat lain harus dikeluarkan dari rumah seseorang yang terinfeksi cacar monyet selama 21 hari.

Menurut data penjualan, diperkirakan ada dua juta rumah tangga di Inggris dengan hewan peliharaan sejenis pengerat. Hewan peliharaan lain seperti anjing dan kucing harus ditempatkan di bawah isolasi rumah dengan pemeriksaan rutin dokter hewan untuk memastikan tidak ada tanda-tanda klinis.

Saran terkait dari Department for Environment, Food and Rural Affairs (Defra) atau Departemen Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan mengatakan, bahwa jika memungkinkan pasien harus menghindari menyiapkan makanan atau merawat hewan peliharaan mereka, jika ini dapat dilakukan oleh orang lain di rumah.

Kepala petugas veteriner Inggris Christine Middlemiss mengatakan, "Tidak ada kasus cacar monyet yang pernah dicurigai atau dilaporkan pada hewan peliharaan di Inggris dan risikonya tetap rendah. Kami akan terus memantau situasi dengan cermat dan bekerja dengan rekan dokter hewan dan kesehatan masyarakat, baik di Inggris maupun di seluruh dunia, untuk mengelola risiko terkait kesehatan hewan dengan cacar monyet."

Baca juga:

Jaga Kebersihan Jauhkan Diri dari Infeksi COVID-19, Hepatitis, dan Cacar Monyet

Risiko penularan

Pasien Cacar Monyet Harus Menjauhi Hewan Peliharaan
Hewan pengerat milik pasien cacar monyet idealnya harus diisolasi, dipantau dan diuji penyakitnya. (Foto: freepik/devmaryna)

Saran terpisah yang diterbitkan oleh European Centre for Disease Control (ECDC) atau Pusat Pengendalian Penyakit Eropa pekan ini mengatakan, hewan pengerat milik pasien cacar monyet idealnya harus diisolasi di fasilitas yang dipantau dan diuji penyakitnya sebelum masa karantina mereka berakhir.

Dokumen tersebut mengatakan, hewan-hewan itu hanya boleh diletakkan sebagai upaya terakhir dalam situasi di mana isolasi tidak memungkinkan. Hewan peliharaan yang lebih besar, seperti anjing, dapat dikarantina di rumah dengan pemeriksaan rutin terhadap status kesehatannya.

Para ilmuwan mengatakan sedikit yang saat ini diketahui tentang bagaimana cacar monyet mungkin memengaruhi populasi hewan peliharaan. Namun, hewan pengerat dan spesies tupai tertentu kemungkinan besar mampu menangkap dan menyebarkan penyakit lebih mudah daripada manusia.

ECDC mengatakan, peristiwa penularan atas spesies, di mana manusia menginfeksi hewan peliharaan, berpotensi menyebabkan virus itu berkembang biak di satwa liar Eropa, meskipun dikatakan risiko semacam itu sangat rendah.

Kekhawatirannya adalah bahwa cacar monyet bisa menjadi apa yang dikenal sebagai zoonosis endemik, di mana penyakit berpindah di antara spesies hewan dan terus-menerus hadir dalam populasi baru. (aru)

Baca juga:

WHO Khawatirkan Penyebaran Cacar Monyet yang Tidak Terdeteksi

#Kesehatan #Hewan Peliharaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan