Kasus Korupsi

Partai Golkar Disarankan Tetap Keras Terhadap Kader yang Korup

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 27 September 2018
Partai Golkar Disarankan Tetap Keras Terhadap Kader yang Korup
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kiri). (ANTARA/Risky Andrianto)

MerahPutih.Com - 'Nyanyian' Eni Maulani Saragih tersangka kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 menempatkan Partai Golkar seperti berdiri di atas bara api. Serba salah, melangkah terbakar, diam hangus. Apapun risikonya, Partai Golkar disarankan untuk tetap keras terhadap kader yang korup.

Pengamat politik Reza Haryadi menyarankan Partai Golkar tidak lunak terhadap kadernya yang terlibat tindak pidana korupsi, apalagi melupakan kader-kadernya tersebut bisa jadi bumerang bagi Golkar sendiri.

"Ini akan merugikan dan menjadi bumerang bagi Golkar," kata Reza saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (26/9) kemarin.

Bendera Partai Golkar
Bendera Partai Golkar. Foto: Golkar.org.id)

Reza mengatakan pimpinan Golkar harus mengambil tindakan tegas terhadap kader yang terlibat tindak pidana korupsi, agar masyarakat tidak menilai sebagai partai politik yang permisif.

Reza Haryadi yang juga dosen Universitas Indonesia itu menduga kader yang terlibat korupsi merupakan sosok yang cukup berpengaruh, sehingga mengancam di internal partai jika diberikan sanksi tegas.

Lebih lanjut Reza sebagaimana dilansir Antara mengatakan lebih baik pimpinan Golkar bertindak tegas agar tidak berpengaruh terhadap kesiapan menghadapi Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019.

Sejumlah elit Partai Golkar terlibat kasus tindak pidana korupsi, seperti Setya Novanto, Idrus Marham, Fayakun Andriadi, dan Eni L Saragih, tapi belum diberikan sanksi tegas oleh partainya.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Prabowo-Sandi Siap Hadirkan Pemerintahan dan Ekonomi yang Kuat Bagi Indonesia

#Pengamat Politik #Partai Golkar #Kasus Korupsi #Korupsi PLTU Riau
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan