Teknologi

Parka dari Sutra Laba-laba Buatan Dijual Rp 20 Juta

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 24 Mei 2022
Parka dari Sutra Laba-laba Buatan Dijual Rp 20 Juta

Spiber bermitra dengan The North Face Japan untuk memproduksi 50 jaket Moon Parka edisi terbatas. (Foto: spiber.inc)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MOON Parka produksi The North Face Japan merupakan produk yang dihasilkan dari kecanggihan teknologi tekstil buatan. Parka yang dijual seharga 150 ribu Yen atau lebih dari Rp20 Juta itu, berasal dari serat buatan yang meniru sutra laba-laba.

Lima kali lebih kuat dari baja, kualitas unik sutera laba-laba diakui sejak zaman Yunani Kuno. Belakangan, para ilmuwan telah meneliti jenis serat ini untuk diaplikasikan dalam bidang kedokteran hingga teknik.

Baca Juga:

Kacamata Pintar Mampu Mengatasi Miopia dan Hiperopia

parka
Butuh empat tahun untuk menghasilkan pakaian dengan standar outdoor apparel The North Face. (Foto: spiber.inc)

Parka tersebut merupakan salah satu usaha salah satu startup Jepang, Spiber, yang sedang menjajaki bagaimana jaring laba-laba dapat mengubah industri tekstil.

Perusahaan biotek mulai dengan membuat replika sutra laba-laba di laboratorium. Kemudian sejak saat itu mengembangkan rangkaian kainnya untuk memasukkan alternatif yang lebih berkelanjutan untuk wol, kasmir, dan denim. Demikian dikatakan kata kepala pengembangan bisnis di Spiber Kenji Higashi.

Serat merek dagang perusahaan, Brewed Protein, telah digunakan dalam koleksi edisi terbatas dengan beberapa jenama. Seperti streetwear Jepang Sacai dan spesialis outdoor apparel The North Face Japan.

Spiber tengah meningkatkan produksi dan bersiap untuk peluncuran komersial penuh. Mereka berharap teknologi ini akan membantu menyelesaikan beberapa tantangan global besar yang tengah dihadapi.

Kain fermentasi


Laba-laba membuat jaring dengan memutar protein cair menjadi sutra. Meskipun ulat sutra telah dibiakkan untuk menghasilkan sutra selama ribuan tahun, laba-laba adalah binatang kanibal yang membuat mereka tidak mungkin untuk diternak.

Itu sebabnya teman Kazuhide Sekiyama dan Junichi Sugahara, pendiri Spiber, memutuskan untuk membuat bahan sintetis yang secara molekuler identik dengan sutra laba-laba. Duo ini mulai bereksperimen sebagai mahasiswa di Universitas Keio di Prefektur Yamagata pada tahun 2004, dan mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2007.

Menurut Higashi, Spiber mempelajari ribuan spesies laba-laba yang berbeda, serta spesies penghasil sutra lainnya, dan menyusun database varietas sutra.

"Serat Spiber dibuat dengan memfermentasi air, gula, dan nutrisi dengan mikroba yang dimodifikasi secara khusus dalam tangki baja, mirip dengan yang digunakan dalam pembuatan bir, untuk menghasilkan polimer protein. Polimer dimasukkan melalui nosel dan dipintal menjadi serat," kata Higashi seperti diberitakan CNN.

Ini bukan perjalanan yang mudah. Pada tahun 2015, Spiber bermitra dengan The North Face Japan untuk memproduksi 50 jaket Moon Parka edisi terbatas. Jaket itu untuk memperingati 50 tahun pendaratan di Bulan seperti disebutkan sebelumnya.

Namun selama proses desain, tim menemukan bahwa sutra laba-laba menyusut saat basah. Membuat mereka harus memodifikasi protein agar seratnya cocok untuk jaket luar ruangan.

Higashi mengatakan membutuhkan empat tahun untuk menghasilkan pakaian yang memenuhi standar North Face. Parka itu kemudian dijual seharga 150 ribu Yen atau lebih dari Rp20 juta, dan koleksi tersebut langsung terjual habis.

Baca Juga:

Apa Guna Teknologi Semen Watershield Bagi Struktur Bangunan?

kain
Tekstil biodegradable Spiber diperkirakan menghasilkan hanya seperlima dari emisi karbon serat hewani. (Foto: spiber.inc)

Revolusi daur ulang


menurut perusahaan konsultan manajemen McKinsey & Company asal AS, fesyen adalah salah satu industri paling berpolusi di dunia, menghasilkan sekitar 2,1 miliar metrik ton CO2 setiap tahun.

Higashi mengatakan, tekstil biodegradable Spiber diperkirakan menghasilkan hanya seperlima dari emisi karbon serat hewani begitu mereka dalam produksi skala penuh, menurut analisis siklus hidup yang dilakukan oleh perusahaan.

Spiber ingin mengurangi dampak lingkungannya lebih jauh. Perusahaan saat ini menggunakan tebu dan jagung untuk proses fermentasi, tanaman yang menggunakan banyak lahan dan mengalihkan sumber makanan.

Untuk mengatasi ini, Spiber sedang mengembangkan proses yang disebut "sirkulasi biosfer" yang akan mengubah pakaian bekas yang terbuat dari bahan alami seperti kapas menjadi gula yang dibutuhkan untuk fermentasi.

Sekitar 40 juta metrik ton limbah tekstil dihasilkan setiap tahun dan sebagian besar masuk ke tempat pembuangan akhir atau insinerator. Dengan menjaga tekstil ini tetap dalam lingkaran dapat menciptakan alternatif yang lebih berkelanjutan, kata Higashi.

Menurut perusahaan, Spiber telah mengumpulkan sekitar 100 miliar Yen, sekitar Rp 11,5 triliun, dari investor. Termasuk perusahaan pembiayaan Carlyle dan Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, bersama dengan hibah dari organisasi pemerintah dan dana pengembangan startup.

Pendanaan ini akan memungkinkan perusahaan untuk memperluas di luar pabrik percontohan di Yamagata. Mereka juga telah membuka pabrik kecil di Thailand akhir tahun ini. Selain itu, akan ada fasilitas yang lebih besar di AS tahun depan dalam kemitraan dengan perusahaan pengolahan makanan multinasional Archer Daniels Midland.

Higashi mengatakan, perkembangan ini akan memungkinkan produksi ribuan ton Brewed Protein pada akhir tahun 2023. (aru)

Baca Juga:

Perdana, Tanah Bulan Digunakan dalam Uji Coba Menanam Tumbuhan

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari
Huawei Watch GT 6 Series diklaim mampu bertahan hingga 21 hari. Smartwatch ini menawarkan performa tangguh tanpa kompromi.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari
Fun
Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas
Huawei Watch GT 6 Series resmi meluncur di Indonesia. Smartwatch ini dibanderol dengan harga mulai Rp 3.499.000.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas
Dunia
Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin
Apple kini menghadapi investigasi di Prancis. Rekaman suara Siri diduga menyadap penggunanya.
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin
Fun
OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda
OPPO Find X9 Ultra akan menjadi satu-satunya HP flagship yang menggunakan kamera telefoto periskop ganda.
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda
Lifestyle
OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat
OPPO A6 Pro memang diperuntukkan mendukung aktivitas seharian, mulai dari pekerjaan hingga hiburan.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat
Fun
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!
Ukuran baterai Vivo X300 dan X300 Pro kini sudah terungkap. Kedua HP ini akan menggunakan Dimensity 9500.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!
Fun
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro kini sudah meraih sertifikasi global. HP ini akan meluncur 16 Oktober 2025.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober
Fun
S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series
Samsung akan menghadirkan model Plus di Galaxy S26 Series. Hal itu dikarenakan S25 Edge mengalami kegagalan di pasaran.
Soffi Amira - Kamis, 02 Oktober 2025
S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series
Fun
Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari
Xiaomi 17 Series tembus satu juta penjualan dalam sehari. Selain itu, Xiaomi 17 akan hadir dalam varian 1TB demi memenuhi permintaan konsumen.
Soffi Amira - Kamis, 02 Oktober 2025
Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari
Fun
Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
Hasil kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra sudah terungkap. Berikut adalah perbandingannya.
Soffi Amira - Rabu, 01 Oktober 2025
Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
Bagikan