PARFUM padat sangat praktis untuk dibawa-bawa. Kamu yang senang traveling tidak perlu lagi repot membungkus botol parfum dengan kaus kaki, jumper, dan kantong plastik agar aman di koper.
Kemasan parfum padat cukup kecil untuk dibawa sepanjang hari dalam tas tangan atau bahkan saku yang kecil. Lalu, jika kamu ingin memakainya, wadahnya bisa dengan cepat dibuka dan dioleskan dengan ujung jari pada titik nadi.
Baca Juga:

Jika kamu berpikir parfum padat merupakan temuan baru yang jenius, coba cek kembali sejarahnya. Sebelum kita punya botol-botol parfum yang cantik dan memikat hati, parfum padat sudah ada. Parfum cair yang lama kita kenal dan sukai sebenarnya adalah penemuan baru.
Antara 7000 dan 4000 SM suku Neolitik menemukan, mungkin secara tidak sengaja, bahwa ketika melelehkan tanaman dan daun harum dengan lemak hewan, akan mengeluarkan aroma.
Sebagai peradaban berkembang aroma seperti minyak esensial, dupa dan air aromatik menjadi biasa digunakan dalam upacara agama, ritual spiritual dan untuk kesehatan. Sekarang? Parfum dapat membantu kamu mendapatkan kepercayaan diri dan menampilkan berbagai versi diri kita kepada dunia.
Ketika kita memasuki dekade baru dan era baru, parfum tampaknya mengalami perubahan yang 'solid'. Jenama wewangian padat seperti Odesse, Narrative Lab, dan parfum Glossier's You mengambil alih feed Instagram dan hadir di hadapan para perempuan.
Lara Florenini, direktur pemasaran Odesse, jenama parfum padat yang dapat diisi ulang, diluncurkan bulan Februari tahun ini dan mulai hadir di berbagai feed beauty guru dan influencer.
Parfumnya terlihat seperti cermin kompak dan cukup cantik untuk dipajang di samping tempat tidur sekaligus sebagai aksesori tas tangan. Digambarkan sebagai 'parfum yang bukan seperti bayangan kamu'.
“Odesse diaplikasikan dengan sapuan, bukan semprotan dan dirancang agar lebih ramah bagi kulit serta planet ini. Ini bebas alkohol, tidak seperti parfum semprot tradisional, dan benar-benar dapat diisi ulang menggunakan wadah aluminium yang dapat didaur ulang,” ujar Florenini seperti diberitakan Fashion Journal.
Baca Juga:

Sementara, pendiri jenama Anthony Nasr, yang memiliki lebih dari satu dekade pengalaman dalam bisnis kecantikan, mengatakan kepada Broadsheet bahwa untuk wewangian cair, konsumen dapat membeli produk yang terdiri dari 80 hingga 90 persen etanol dan kadang-kadang hanya 5 persen bahan wewangian.
Lalu, apakah Odesse ini dibuat untuk kembali ke masa lalu?
“Itu bukan dendam pada etanol. Dalam kasus ini bukan etanol penyebab utama. Tapi jika kamu melihat kandungan salah satu produk kecantikan favorit, biasanya bahan pengisinya adalah air,” Nasr menjelaskan.
Dengan meningkatnya keinginan konsumen untuk membeli produk yang fokus pada lingkungan, parfum padat tampaknya menjadi pilihan yang lebih ramah. CEO and Founder studio parfum mewah MetaScent.
Janelle pun melihat peningkatan penjualan parfum solid. “Ini pasti menjadi tren akhir-akhir ini. Parfum padat cenderung diproduksi dalam jumlah yang lebih kecil dan lepas landas pasca COVID-19 sejalan dengan menjamurnya platform eCommerce. Lebih mudah dan lebih murah untuk mengirimkan parfum padat daripada parfum semprot konvensional, [yang berarti mereka dapat] menjangkau basis pelanggan yang lebih luas,” ujarnya.
Dia memberi tahu bahwa ada manfaat lain juga, seperti aroma yang bertahan lebih lama dan fakta bahwa demografi orang yang lebih luas dapat menggunakannya.
“Orang dengan kulit sensitif atau mereka yang sensitif terhadap alergen harus mempertimbangkan parfum padat karena umumnya diterapkan pada area kulit yang lebih kecil. Bahkan dengan aroma yang sama dan jumlah yang sama digunakan, parfum padat akan bertahan lebih lama,” demikian Janelle. (aru)
Baca Juga: