Para Bupati Masih Keberatan Penghapusan Tenaga Honorer Tenaga guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK saat persiapan menerima surat keputusan atau SK guna menjalankan tugas, Senin (15/8). (Humas Pemkab Maybrat)

MerahPutih.com - Para bupati yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) diminta untuk mengaudit kebenaran data dalam pendataan tenaga non-ASN. Hal tersebut merupakan langkah awal penyelesaian persoalan wacana penghapusan tenaga non-ASN atau tenaga honorer pada tahun 2023.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, para bupati agar mengirimkan surat pernyataan pertanggungjawaban mutlak (SPTJM) kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai bentuk komitmen dan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan oleh mereka mengenai validitas data tenaga non-ASN di daerahnya.

Baca Juga:

Dari 21 Ribu Honorer di Pemkab Bogor, Hanya 17 Ribu Yang Bisa Jadi PPPK

Ia menegaskan, Kemenpan RB, akan berkolaborasi dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam mengaudit data tenaga non-ASN yang diajukan pemerintah daerah untuk memastikannya data sesuai dengan persyaratan.

"Akan ada audit data untuk memastikan data tenaga non-ASN yang dikirimkan sesuai dengan yang disyaratkan," katanya.

Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, daerah di Tanah Air memang tengah menghadapi permasalahan tenaga non-ASN dengan adanya wacana penghapusan tenaga non-ASN atau tenaga honorer pada tahun 2023.

"Para tenaga non-ASN ini banyak ditempatkan di garda depan dalam pelayanan masyarakat, seperti guru, tenaga kesehatan, satpol PP, pemadam kebakaran, dan dinas perhubungan, termasuk mereka yang rela bertugas di daerah terpencil atau daerah perbatasan yang tentu merasa khawatir akan kehilangan pekerjaannya," ucap Sutan.

Penghapusan tenaga non-ASN pun, menimbulkan dilema karena seleksi terbuka pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) terasa berat bagi tenaga honorer lama yang harus bersaing dengan sarjana yang baru lulus.

Sementara itu, lanjut ia, pengangkatan seluruh tenaga non-ASN atau honorer menjadi PPPK oleh pemerintah daerah (pemda) juga akan membebani APBD.

"Bagi pemda, pengangkatan PPPK sebagai konsekuensi penghapusan tenaga honorer jelas akan membebani APBD, mengingat PPPK ini memiliki standar gaji dan tunjangan yang hampir sama dengan PNS," kata.

Ia berpendapat, pengangkatan seluruh tenaga honorer menjadi PPPK bukanlah solusi yang terbaik karena berpotensi membuat etos kerja tenaga honorer tidak baik.

Apkasi berinisiatif menggelar rapat koordinasi bersama Kemenpan RB dan empat kementerian lain, yakni Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri); Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek); Kementerian Kesehatan (Kemenkes); dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Rapat tersebut mampu menghadirkan titik temu atau solusi terbaik mengenai permasalahan tenaga non-ASN ataupun tenaga honorer di lingkungan pemerintah daerah," katanya. (Asp)

Baca Juga:

DPR Dorong BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Kepesertaan Tenaga Honorer

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Presiden Jokowi Tunjuk Menko PMK jadi Plt Menpora
Indonesia
Presiden Jokowi Tunjuk Menko PMK jadi Plt Menpora

"Sekarang, (jabatan menpora) sudah di-Plt-kan ke Pak Menko PMK," tutur Jokowi

Indonesia dan Timor Leste Jalin Kerja Sama untuk Penanggulangan Terorisme
Indonesia
Indonesia dan Timor Leste Jalin Kerja Sama untuk Penanggulangan Terorisme

Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendorong terjalinnya kerja sama dengan pemerintah Timor Leste dalam upaya pencegahan terorisme di kawasan Asia Tenggara.

Konflik Internal Keraton Surakarta Kembali Memanas
Indonesia
Konflik Internal Keraton Surakarta Kembali Memanas

Konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadinigrat kembali mencuat dan tidak kunjung selesai. Hal itu menghambat revitalisasi aset Benda Cagar Budaya (BCB) di Keraton Surakarta.

Tol Cisumdawu ke Cipali Beroperasi 06:00 - 15:00 WIB Saat Arus Mudik
Indonesia
Tol Cisumdawu ke Cipali Beroperasi 06:00 - 15:00 WIB Saat Arus Mudik

Mulai tanggal 15 April, Cisumdawu sudah bisa tembus ke arah Kertajati bertemu di Cipali.

Di HUT Golkar, Jokowi: Jangan Sembarangan Pilih Capres
Indonesia
Di HUT Golkar, Jokowi: Jangan Sembarangan Pilih Capres

Jokowi memberikan sambutan pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10) malam.

Pemkot Solo Mulai Kerjakan Renovasi Stadion Manahan
Indonesia
Pemkot Solo Mulai Kerjakan Renovasi Stadion Manahan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan semua rekomendasi FIFA terkait renovasi Stadion Manahan Solo sudah dikerjakan.

Polda Metro Bakal Tindak Pengelola Hiburan Malam yang Langgar Aturan Selama Ramadan
Indonesia
Polda Metro Bakal Tindak Pengelola Hiburan Malam yang Langgar Aturan Selama Ramadan

Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya menggelar kegiatan patroli ke sejumlah tempat hiburan malam (THM) untuk memberikan himbauan menjelang Ramadan 1444 H, Sabtu (18/3).

Gubernur Bali Tanggapi Pernyataan Senator Australia soal Kotoran Sapi
Indonesia
Gubernur Bali Tanggapi Pernyataan Senator Australia soal Kotoran Sapi

“Tunjukkan di mana ada kotoran sapi berceceran di jalan,” kata Koster.

COVID-19 Subvarian XBB dan XBB.1 di Indonesia Sebanyak 12 Kasus
Indonesia
COVID-19 Subvarian XBB dan XBB.1 di Indonesia Sebanyak 12 Kasus

Total kasus COVID-19 subvarian baru Omicron XBB dan XBB.1 di Indonesia sebanyak 12 orang.

Imbas Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, KNKT Cek Standar Jalan dan Efektivitas CCTV
Indonesia
Imbas Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, KNKT Cek Standar Jalan dan Efektivitas CCTV

KNKT akan meninjau standar pelayanan di jalan tol, menyusul terjadinya kecelakaan Minggu (18/9) yang diduga disebabkan oleh asap pembakaran lahan.