PANSOS. Kamu tahu akronim ini? Akronim yang baru-baru ini saja ramainya. Kemungkinan muncul dari media sosial. Kepanjangan pansos adalah panjat sosial. Frase ini muncul untuk menyebut fenomena orang yang melakukan sejumlah tindakan agar dirinya terlihat memiliki status sosial lebih tinggi daripada orang sekitarnya.
Biasanya orang melakukan panjat sosial karena punya tujuan tertentu. Mulai dari mengelu-elukan diri, membangga-banggakan bisnisnya, sampai meninggi-ninggikan statusnya sendiri. Pansos juga sering disebut tak lebih dari promosi diri untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri, seperti meraup cuan atau rupiah.
Pansos tidak terikat sebagai tindakan negatif atau positif. Karena pansos juga sering dianggap sebagai taktik agar diri, bisnis, dan statusnya kian dikenal serta diakui orang lain. Bila masih bingung, berikut adalah tanda-tanda perilaku pansos yang biasa dilakukan orang Indonesia.
Baca juga:
Belum Anak 'Nongki' Kalau Enggak Paham Bahasa Gaul
1. Berteman dengan Selebriti atau Influencer

Selebriti atau influencer memang pasti punya teman. Beberapa mungkin berteman tanpa alasan apapun. Berteman, ya, berteman saja. Begitu. Namun ada pula orang yang sengaja berteman dengan mereka untuk meraih pengakuan sosial. Padahal sebelumnya mereka tidak pernah berteman dengan si selebriti atau influencer. Bahkan tak jarang si selebriti tidak pernah mengakuinya sebagai teman.
Kamu bisa melihat perilaku pansos yang satu ini saat seseorang kerap mengunggah gambar atau video di media sosial kala nongkrong bareng atau sekadar dalam satu kesempatan yang sama dengan si selebriti. Mereka berharap orang lain melihat unggahan itu dan memberinya pengakuan sebagai teman sang artis.
2. Mengaitkan Diri dengan Selebriti atau Influencer

Perilaku yang satu ini juga bisa jadi tanda-tanda seseorang melakukan panjat sosial. Biasanya dirinya akan bercerita sambil sesekali atau terus menerus menyebut nama sang selebriti dalam ceritanya.
Perilaku ini berusaha menunjukkan agar mereka tampak memiliki hubungan dekat dengan sang selebriti. Tentu ini juga dilakukan untuk mendapat pengakuan sosial agar orang lain menyegani atau melihat nilai lebih pada diri mereka.
Baca juga:
Mau Pamer Pencapaian Aja, Sok Modus Salah Kirim Chat Minta Maaf
3. Berpenampilan mewah

Kebiasaan berpenampilan mewah juga bisa jadi teknik panjat sosial. Cirinya, orang tersebut suka mengenakan pakaian dengan harga selangit karya desainer tertentu, jam tangan seharga mobil mewah menempel di tangannya, dan hanya berteman dengan orang-orang bergaya fesyen yang sama dengan dirinya.
4. Pamer harta

Memiliki harta berlimpah memang menyenangkan. Kadang-kadang ia menjadi keharusan, namun memamerkannya adalah pilihan. Perilaku ini biasa dilakukan untuk mendapat pengakuan orang lain bahwa mereka merupakan orang kaya dengan uang dan harta yang sangat banyak.
Bentuk pamer ini antara lain ditunjukkan lewat media sosial. Misalnya menunjukkan tumpukan uang yang dimilikinya, memamerkan mobil yang dikendarainya, dan menunjukkan rumah megah nan mewah yang ditempatinya. Orang lain pun akan mupeng alias muka pengen. (waf)
Baca juga:
Flexing Versus Humblebragging, Dua Cara Unjuk Gigi Serupa Tapi Tak Sama