Panglima TNI Utamakan Pendekatan Persuasif dalam Pembebasan Pilot Susi Air Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) berjalan santai di kompleks Kesatria Praja Raksaka Denpasar, Bali, Rabu (22/2/2023). ANTARA/Rolandus Nampu

MerahPutih.com - Pembebasan pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih terus diupayakan. Penyanderaan terjadi setelah pembakaran pesawat Susi Air pada Selasa (7/2), di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan, pembebasan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark (37), mengutamakan persuasif.

"TNI masih berupaya bersama dengan Polri. Ini adalah penegakan hukum, tidak langsung operasi militer. Hal ini tentunya tetap mengedepankan penegakan hukum. Karena ini orang asing yang disandera KKB, tetap diupayakan dengan cara-cara persuasif," kata Laksamana TNI Yudo Margono usai melaksanakan olahraga bersama di GOR Praja Raksaka, Denpasar, Bali, Rabu (22/2).

Baca Juga:

DPR Ingatkan Aparat Jangan Sampai Ada Korban Jiwa saat Pembebasan Pilot Susi Air

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) tersebut mengatakan bahwa upaya penyelamatan tanpa kekerasan tersebut mengedepankan peran pemerintah daerah setempat, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.

Sejauh ini, menurut dia, negosiasi tersebut terus berjalan degan perantaraan bupati, tokoh adat, dan tokoh masyarakat sambil memberikan pengamanan kepada masyarakat di daerah tempat penyanderaan tersebut.

"Kita harus melaksanakan dengan negosiasi. TNI utamakan tokoh-tokoh daerah dan tokoh masyarakat. TNI tidak bisa selesaikan masalah ini dengan cara militer karena ini dalam situasi damai, dan di Papua ini ada masyarakatnya juga. Jangan sampai masyarakat ini terdampak," kata Panglima TNI, dikutip Antara.

Panglima mengatakan bahwa pihaknya tidak menambah pasukan untuk melakukan penindakan terhadap KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera Kapten Philip.

"TNI tidak mengerahkan pasukan. Itu kemarin pergantian pasukan yang sudah ada di sana yang memang ditugaskan di sana," katanya menjelaskan.

Selain mengamankan warga sekitar, TNI/Polri juga melakukan penjagaan ketat di sejumlah fasilitas publik agar tidak ada lagi perusakan yang diakibatkan oleh kelompok kriminal bersenjata tersebut.

Baca Juga:

Politikus Yakin TNI-Polri Bisa Bebaskan Pilot Susi Air

Yudo Margono pun meminta agar KKB tidak dibesar-besarkan sebagai sebuah gerakan mayoritas masyarakat yang ingin supaya Papua merdeka.

Ia meyakini masyarakat Papua menginginkan situasi yang kondusif untuk mendukung kehidupan mereka sendiri.

"Yang ini jangan dibesar-besarkan, nanti dia (KKB) makin senang. Masyarakat Papua saya yakin mayoritas menginginkan kedamaian, ingin hidup yang layak, ingin membesarkan putra/putrinya pada masa depan mereka," kata dia.

Bahkan, Yugo Margono menyebutkan bahwa KKB adalah kelompok kecil yang bertindak seperti preman yang melakukan tindakan memeras masyarakat dengan teror.

Pola yang dibangun oleh kelompok tersebut, kata dia, terus berulang ketika kehabisan dana.

"Ini kelompok kecil, jangan terlalu dibesar-besarkan kadang-kadang. Jadi, kalau di Jawa atau di luar daerah itu kayak preman," kata Panglima yang didampingi oleh Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto.

Panglima melanjutkan, "Mereka menekan masyarakat, meminta uang. Nanti kalau sudah kehabisan duit, naik lagi, bakar-bakar, menekan masyarakat lagi. Begitu terus. Menurut saya jangan dibesar-besarkan." (*)

Baca Juga:

TNI-Polri Segera Lakukan Tindakan Hukum Bebaskan Pilot Susi Air

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Data Terbaru Korban Gempa Cianjur Versi BNPB: 268 Orang Meninggal
Indonesia
Data Terbaru Korban Gempa Cianjur Versi BNPB: 268 Orang Meninggal

Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kembali, bertambah.

Lion Air Klaim Pengalihan Penerbangan Bali-Solo ke Yogyakarta Alasan Keamanan
Indonesia
Lion Air Klaim Pengalihan Penerbangan Bali-Solo ke Yogyakarta Alasan Keamanan

Lio Air nomor penerbangan JT-927 dari Bali tujuan Solo yang dialihkan pendaratannya ke Bandara Yogyakarta Internasional Airport.

Korban Meninggal akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jadi 25 Jiwa
Indonesia
Korban Meninggal akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jadi 25 Jiwa

Korban meninggal dunia atas kejadian kebakaran depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara terus bertambah.

Waspadai Potensi Kilat dan Angin Kencang di 3 Wilayah Jakarta
Indonesia
Waspadai Potensi Kilat dan Angin Kencang di 3 Wilayah Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca pada Senin (24/12).

PSI Minta Disdik DKI Hapus Syarat PIP dalam PPDB Bersama
Indonesia
PSI Minta Disdik DKI Hapus Syarat PIP dalam PPDB Bersama

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyoroti syarat kepemilikan Kartu Program Indonesia Pintar (PIP) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Bersama DKI Jakarta.

Wacana Pencalonan Presiden Lebih Dua Periode Harus Dihentikan
Indonesia
Wacana Pencalonan Presiden Lebih Dua Periode Harus Dihentikan

Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Muhammadiyah menegaskan mendukung penghapusan ambang batas pencalonan presiden.

[HOAKS atau FAKTA]: Makan Daging Bisa Terkena PMK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Makan Daging Bisa Terkena PMK

Penelitian menunjukkan jika kadar pH pada daging berada di bawah 5,9 maka virus PMK akan mati.

Polda Sumbar Bantah Ada Penggeledahan di Rumah Dinas Irjen Teddy Minahasa
Indonesia
Polda Sumbar Bantah Ada Penggeledahan di Rumah Dinas Irjen Teddy Minahasa

"Tidak ada penggeledahan, kalaupun ada, kita pasti dikasih tahu. Saat ini kita masih menunggu kepastian dari Mabes Polri," ujar Dwi di Padang, Jumat (14/10).

[HOAKS atau FAKTA]: Anies Menyuap Agar Namanya Bersih
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Menyuap Agar Namanya Bersih

Anies Baswedan mengakui dirinya menyuap Letua KPK Firli Bahuri agar namanya bersih.

BPBD Sukabumi Belum Terima Laporan Ada Kerusakan akibat Gempa Cianjur
Indonesia
BPBD Sukabumi Belum Terima Laporan Ada Kerusakan akibat Gempa Cianjur

"Hingga pukul 06.00 WIB tim kami di lapangan masih melakukan pendataan antisipasi adanya dampak akibat getaran gempa Cianjur tersebut, namun kami belum menerima laporan atau informasi adanya kerusakan bangunan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik