PADA akhirnya, akan tiba hari ketika kamu bisa melewati lorong pembalut di pusat perbelanjaan tanpa perlu menengoknya lagi. Untuk beberapa perempuan, menopause bisa jadi anugerah dan bencana. Sisi positifnya, kamu tidak perlu lagi mengeluarkan biaya bulanan untuk pembalut dan saatnya say goodbye kepada keram perut. Namun, sisi negatifnya kamu tidak akan bisa hamil, terlebih untuk kamu yang memiliki keinginan punya anak.
Meski kebanyakan menopause dialami oleh perempuan usia 50-an, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mengalaminya di usia dini. Maka dari itu, menjadi penting untuk mengenali menopause dari sekarang.
Baca Juga:
Menurut dokter kandungan dan ginekolog dari National University Hospital (NUH) Dr Nau’shil Kaur Randhawa kepada Channel News Asia, penting untuk mempersiapkan menopause sedini mungkin.
Pertama-tama kamu perlu mengenali apa itu perimenopause dan menopause. “Periode perimenopause dan menopause berfungsi sebagai gambaran bagaimana gaya hidup dan faktor lain yang memengaruhi kesehatan perempuan dapat disesuaikan untuk mengoptimalkan masa hidup yang sehat saat ia beralih dari paruh baya ke tahun-tahun berikutnya,” kata Dr Nau’shil.

Ahli endokrinologi Dr Vivian Lim mengartikan menopause sebagai tanggal menstruasi terakhir dan diagnosisnya adalah retrospektif berdasarkan satu tahun tanpa menstruasi. Artinya, seorang perempuan yang telah mencapai menopause tidak akan mengalami menstruasi selama setahun penuh.
Perimenopause diartikan sebagai premenopause yang artinya pada fase ini sudah mulai muncul gejala-gejala yang menandakan bahwa kamu akan mengalami menopause, di antaranya hot flushes (atau hot flashes), keringat malam, dan penambahan berat badan. Gejala-gejala ini juga dapat bertahan, bahkan setelah kamu mengalami menopause.
Baca Juga:
Jika kamu sudah mulai merasakan gejala-gejala di atas, ada baiknya kamu mulai mengelola pola makan yang sehat dan teratur karena pada saat-saat seperti itu, hormon kamu sedang mengalami berbagai perubahan, dari mulai estrogen sampai progesteron.
Konsultan dokter kandungan dan ginekolog Dr Arthur Tseng mengatakan bahwa makan tidak teratur dapat memperburuk gejala menopause tertentu dan mempersulit manajemen berat badan.
“Diet tinggi karbohidrat dan gula olahan menyebabkan gula darah naik dan turun tajam, membuat seseorang merasa lelah dan mudah tersinggung, memperburuk gejala menopause fisik serta mental,” jelasnya.

Untuk mengurangi hot flushes, keringat malam, dan perubahan suasana hati, Dr Tseng menyarankan perempuan menjelang menopause untuk mengurangi asupan kafein dan alkohol, serta makanan manis atau pedas, terutama di malam hari.
Kamu juga dapat mengonsumsi banyak biji-bijian, seperti biji wijen, biji rami, dan terutama olahan kedelai. Mulai dari susu, tahu, hingga tempe untuk mengurangi keparahan hot flushes serta keringat malam.
Terakhir, kamu bisa mulai mencatat makanan masuk ke dalam tubuhmu dan gejala yang kamu alami. Hal ini dilakukan untuk mengetahui makanan apa yang memicu atau memperburuk gejalamu agar dapat dihindari. (kmp)
Baca Juga: