Difabel

Pandemi, Siswa Difabel Pesimis Bisa Kembali Sekolah

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Rabu, 09 Juni 2021
Pandemi, Siswa Difabel Pesimis Bisa Kembali Sekolah
Tantangan anak dengan disabilitas di masa pandemi. (Sumber: Pexels/junita)

PANDEMI yang terjadi selama setahun ke belakang membuat dunia kalang kabut. Tidak ada satupun negara yang luput dari terjangan badai COVID-19. Virus dengan nama lain Corona ini melumpuhkan semua aspek kehidupan. Mulai dari aspek ekonomi hingga sosial. Semua aktivitas terhenti. Mulai dari bekerja kantoran, berniaga hingga sekolah, dilakukan secara daring.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Save the Children yang dilakukan di 46 negara, sebanyak 85 persen orang tua terutama ibu dari anak-anak dengan penyandang disabilitas khawatir jika anak-anak mereka tidak bisa kembali bersekolah. Orang tua dari murid perempuan bahkan tiga kali lipat cenderung tidak yakin bahwa anaknya dapat kembali ke sekolah.

Baca juga:

Didesain Khusus, Pakaian ini Mudahkan Difabel

Disabilitas

Curhatan siswa disabilitas tentang pandemi dalam sebuah puisi. (Sumber: Save the Children)

"Kekhawatiran mereka sangat beralasan dan dapat dipahami karena tantangan mereka tiga kali lipat daripada yang lainnya," ujar CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung. Tantangan tersebut antara lain kesetaraan akses, minimnya pemahaman warga, dan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan para tenaga pendidik dalam memberikan layanan pendidikan inklusi berkualitas.

Selina juga menyoroti risiko learning lost terhadap anak penyandang disabilitas. Menurutnya, hal tersebut dapat berdampak pada tumbuh kembang murid yang bersangkutan. "Masalah ini perlu segera ditangani. Pemerintah, organisasi, dan masyarakat harus sama-sama menprioritaskan akses dan layanan pendidikan inklusi yang berkualitas," ujarnya.

Tantangan difabel
Tantangan difabel di masa pandemi. (Sumber: Save the Children)

Baca juga:

Disabilitas Bukan Halangan untuk 5 Tokoh ini Menginspirasi Dunia

Tantangan belajar selama masa pandemi juga dirasakan oleh seorang siswi penyandang disabilitas. Pelajar bernama Ranti tersebut mengungkapkan pola pembelajaran di masa pandemi dan bagaimana ia menyikapinya.

"Di masa pandemi, semua pembelajaran menjadi daring. Setiap hari latihan soal dan dicatat di buku tulis padahal saya mengalami keterbatasan fisik untuk menulis," bebernya. Dirinya berharap guru-guru bisa lebih dekat dengan murid disabilitas. Dengan demikian, para guru bisa memahami kebutuhan dan tantangan siswa seperti dirinya.

"Saya berharap diperbanyaknya akses pendidikan gratis untuk anak disabilitas agar tidak ada lagi anak-anak disabilitas yang putus sekolah karena alasan biaya dan guru bisa lebih memberikan cara belajar yang sesuai dengan keragaman disabilitas," harap Ranti. (avia)

Baca juga:

Serial Netflix 'Money Heist' Diadaptasi Jadi Drama Korea

#Penyandang Disabilitas #Prestasi Penyandang Disabilitas #Masuk Sekolah #Sekolah Daring #Anak Sekolah #Sekolah
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan