Pandemi Hadirkan Sistem Pendidikan Hybrid

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 16 Juli 2021
Pandemi Hadirkan Sistem Pendidikan Hybrid
penPanelis mendiskusikan pendidikan hybrid. (Foto: Ist)

PANDEMI memaksa semua orang untuk tetap di rumah. Mulai dari bekerja hingga sekolah. Di dunia akademis, pandemi COVID-19 mengubah tatanan sistem pendidikan di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Dampak dari pandemi COVID-19 di dunia pendidikan yakni munculnya pendidikan online atau hybrid. Dengan merebaknya wabah Corona pendidikan hybrid bukan lagi menjadi sebuah pilihan melainkan kebutuhan.

Teknologi berperan penting sebagai medium yang mendukung kurikulum sekolah dan mendorong kreativitas dan pengetahuan siswa. Statistik Pendidikan 2020 yang dirilis BPS menunjukkan dalam empat tahun terakhir penggunaan Internet di kalangan siswa meningkat 25 persen. Di tingkat SD, dalam dua tahun terakhir penggunaan Internet naik 20 persen, terutama karena pandemi.

Baca juga:

Guru Oemar Bakrie, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Sesungguhnya

Kemajuan teknologi digital memungkinkan siswa belajar apapun, kapanpun, dan darimana pun. Bahkan ke depannya, salah satu wacana pemerintah adalah mengubah sistem pendidikan di Indonesia dari pendidikan tatap muka menjadi pendidikan campuran atau hybrid.

Wahyu adi (Foto: istimewa)
Wahyu Adi, Country Business Leader Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia. (Foto: istimewa)

"Tantangannya adalah menemukan solusi atau teknologi yang tepat sesuai kebutuhan guru dan siswa,” ujar Wahyu Adi, Country Business Leader Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia.

Baca juga:

Indonesia dan Arab Saudi Perluas Kerja Sama Sektor Parekraf

Lebih lanjut Wahyu menuturkan bahwa internet bisa menyediakan teknologi pendidikan yang mendukung upaya pembelajaran siswa dan guru, serta aplikasi administratif untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan. "Terkait hal ini, infrastruktur digital menjadi bagian penting bagi keberhasilan pengimplementasian sistem pendidikan hybrid," tuturnya.

prof. dr M Arskal Halim (Foto: istimewa)
Prof. Dr M Arskal Halim (Foto: istimewa)

“Saat ini, teknologi digital menjadi bagian tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran siswa. Lebih dari satu tahun terakhir, mereka belajar dari rumah menggunakan berbagai media seperti TV, smartphone, laptop, dan lain-lain. Teknologi yang tepat dibarengi dengan panduan dan aplikasi yang tepat bisa membuat siswa menjadi lebih kreatif dan memungkinkan mereka menemukan hal-hal baru," ujar Brando Lubis, Country Business Development Manager AMD.

Pendidikan jarak jauh (PJJ) tampaknya akan terus menjadi bagian dari pendidikan sekolah seiring banyaknya sekolah yang mengembangkan sistem pendidikan hybrid, atau gabungan pendidikan tatap muka dan online, yang digunakan selama masa pandemi. Oleh karena itu, kemampuan digital para guru harus terus ditingkatkan. (Avia)

Baca juga:

Universitas di Korea Temukan Cara Mengubah Tinja jadi Energi Listrik

#Pendidikan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan