Pandemi COVID-19 Dicabut, Anggota DPR Anggap Belum Terbentuk Ketahanan Kesehatan Ilustrasi - Seniman membuat mural bertema virus corona di Kampung Pink, Kota Tangerang, Banten, Selasa, (22/12/2020). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.com - Kebijakan pemerintah menghapus status pendemo COVID-19 di Indonesia menuai beragam tanggapan. Khususnya dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah agar memerhatikan sejumlah catatan terkait pencabutan status pandemi.

Menurut Netty, transisi dari pandemi ke endemi memerlukan kesiapan yang luar biasa agar prosesnya berjalan baik dan tidak menimbulkan ekses sampingan.

Baca Juga:

IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir

"Kemandirian alkes dan farmasi, termasuk dalam hal ini testing instrumen (PCR kits) dan peralatan di faskes, obat-obatan hingga ketersediaan vaksin penting disiapkan," jelas Netty di Jakarta, Jumat (23/6).

Ia berujar, Indonesia menghadapi masalah pemerataan distribusi tenaga medis di tanah air, terutama di bagian timur Indonesia.

Hingga tahun 2021, baru 74,9 persen RSUD kabupaten/kota yang memiliki empat dokter spesialis dasar dan tiga dokter spesialis lainnya. Pemerataan distribusi tenaga medis membutuhkan anggaran besar secara kontinu.

"Sayangnya, pemerintah belum sungguh-sungguh menghadapi tantangan pembangunan ketahanan kesehatan nasional dengan tidak dicantumkannya mandatory spending kesehatan dalam RUU Kesehatan,” imbuh dia.

Pemerintah harus menjadikan ketahanan sistem kesehatan sebagai prioritas dalam penguatan dan sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah.

"Selama hal ini belum terwujud, kita akan kesulitan menuju new endemic desease COVID-19,” tambahnya.

Baca Juga:

Catatan Kritis DPR Terkait Pencabutan Status Pandemi COVID-19

Netty juga mendesak pemerintah agar memastikan tidak terjadi gap fasilitas kesehatan yang lebar antardaerah.

"Mulai dari SDM, perbekalan, pembiayaan, sistem informasi dan fasilitas pelayanan kesehatan harus dipastikan setara dan sama baiknya di setiap daerah,” papar Netty.

Netty juga mengingatkan pemerintah agar memastikan kondisi ketahanan pangan nasional membaik.

Hal itu agar keluarga dapat hidup sehat dengan asupan bergizi yang aman, mudah dan murah.

"Dengan tingkat perekonomian keluarga yang baik, budaya kepatuhan dan perilaku hidup bersih dan sehat tinggi, maka negara kita dengan pendekatan community based initiative/empowerment akan lebih siap menghadapi segala tantangan ke depan,” kata Netty.

Netty juga mendorong agar ditingkatkannya anggaran penelitian dan pengembangan dalam menuju kemandirian farmasi dan alat kesehatan.

“Kemandirian farmasi dan alat kesehatan dalam negeri harus didorong, terlebih di masa pandemi di mana farmasi dan alat kesehatan masuk dalam kategori high demand.

"Upaya anak bangsa untuk menghadirkan inovasi kesehatan harus didukung penuh," jelas dia.

Selain hal itu, lanjut Netty, pemerintah juga perlu memerhatikan kesiapan aspek sosial, ekonomi dan budaya.

“Pandemi telah membentuk kebiasaan waspada kesehatan dengan terbiasa memakai masker, cuci tangan dan tidak berkerumun. Pastikan kebiasaan ini tetap terjaga dan jangan dibuang," kata politisi Fraksi PKS ini. (Knu)

Baca Juga:

Nasib Satgas COVID-19 Pasca-Pencabutan Status Pandemi

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tetapkan Usia Pensiun PNS 50 Tahun
Lainnya
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tetapkan Usia Pensiun PNS 50 Tahun

Aturan pensiun sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri sipil.

Hasto Sebut PDIP dan PKB Miliki Kedekatan Ideologis
Indonesia
Hasto Sebut PDIP dan PKB Miliki Kedekatan Ideologis

PDIP dan PKB memiliki sejarah dan histori yang amat panjang, terutama dari aspek ideologi kedekatan para pemimpinnya.

Heru Budi Panggil Dinas KPKP Soal Dugaan Pungli Bansos
Indonesia
Heru Budi Panggil Dinas KPKP Soal Dugaan Pungli Bansos

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono akan memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) menyusul adanya dugaan pungli dalam program subsidi pangan murah di Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Jadwal Kereta Api Bandara YIA dan Kualanamu Mulai 1 Juni 2023
Indonesia
Jadwal Kereta Api Bandara YIA dan Kualanamu Mulai 1 Juni 2023

Untuk KA Bandara YIA, keberangkatan KA perdana dari Stasiun Yogyakarta yang sebelumnya dijadwalkan pada pukul 04.30 WIB akan maju 10 menit menjadi pukul 04.20 WIB.

Bamsoet Ungkap Nasib Airlangga sebagai Ketum Golkar Ada di Tangan Kader
Indonesia
Bamsoet Ungkap Nasib Airlangga sebagai Ketum Golkar Ada di Tangan Kader

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan nasib Airlangga di pucuk pimpinan Golkar tergantung aspirasi dari para kader di daerah.

Pemkot Bandung Klaim 90 Persen Pemilih Baru Sudah Masuk Perekaman E-KTP
Indonesia
Pemkot Bandung Klaim 90 Persen Pemilih Baru Sudah Masuk Perekaman E-KTP

Pemkot Bandung sangat mendukung penuh pihaknya dalam mempersiapkan Pemilu. Mulai dari dukungan anggaran hingga sosialisasi.

Ganjar - Mahfud Diyakini Menangkan Hati Rakyat
Indonesia
Ganjar - Mahfud Diyakini Menangkan Hati Rakyat

Sandiaga Uno optimistis dapat bersama-sama memenangkan hati rakyat Indonesia.

2 Fakta Baru Terungkap dalam Sidang Kasus Korupsi BTS 4G
Indonesia
2 Fakta Baru Terungkap dalam Sidang Kasus Korupsi BTS 4G

Hal itu disampaikan Alfi Asman saat menjawab pertanyaan Account Director of Integrated Account Department PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali.

Golkar Tolak Pansus JIS Usulan PDIP: Lebih Banyak Politiknya
Indonesia
Golkar Tolak Pansus JIS Usulan PDIP: Lebih Banyak Politiknya

Alasan Golkar menolak upaya Pansus lantaran langkah tersebut biasanya dilatarbelakangi persoalan politik, bukan untuk kepentingan masyarakat DKI.

Imbas Minta THR ke PO Bus Budiman, Kepala BNN Tasikmalaya Dicopot
Indonesia
Imbas Minta THR ke PO Bus Budiman, Kepala BNN Tasikmalaya Dicopot

Kini, Iwan dicopot dari jabatannya imbas minta THR kepada PO Bus Budiman.