Pandemi Bawa Kita Kembali ke Keluarga
"KANGEN banget sama kehidupan masa-masa sebelum pandemi," ungkap Felicia (nama samaran). Kalau sedang bosan atau stres Feli akan segera menghubungi teman-temannya untuk hangout. Enggak perlu khawatir mau pulang jam berapa, yang penting jalan dan menghabiskan waktu bersama teman-teman.
Terbiasa mandiri di kost menjadikan perempuan berusia 21 tahun ini terbiasa menentukan semuanya sendiri. Mulai dari mau kuliah atau enggak, mau makan apa, mau belanja skincare, atau mau clubbing sekali pun.
Baca juga:
Waraskan Diri, Ikrarkan Merawat dan Menyayangi Hewan Peliharaan
Seolah-olah enggak perlu peduli atau harus menunggu izin dari orang tua karena dia anak rantau. Semenjak pandemi ini, ia terpaksa kembali ke kampung halamannya di Lampung dan keadaan berbanding terbalik 180 derajat.
Sejak kembali lagi ke rumah akhirnya ia merasakan kembali masakan mamanya yang selama ini tidak bisa didapatkan dari restoran mahal sekali pun. Pada akhirnya masakan Ibu selalu paling juara kan? Merasakan kembali rasa masakan rumahan mengingatkannya kalau selama ini ia sudah membutuhkan rumah untuk pulang.
Di masa-masa sulit seperti ini enggak mudah membuat kita merasa senang. Apalagi jauh dari teman-teman dan harus mengurangi segala kegiatan seperti di kehidupan-kehidupan yang sebelumnya.
Namun, di tengah pandemi ini menjadikan Feli sadar akan pentingnya peran keluarga di segala aspek kehidupan. "Ternyata aku jadi punya lebih banyak waktu bersama keluarga," ungkapnya.
Baca juga:
Waktu bersama keluarga menjadi momen yang langka untuk dinikmati, terlebih dengan segala kesibukan masing-masing anggota keluarga. Enggak mudah buat menyatukan mereka kembali. Kali ini adalah waktunya kembali bersama keluarga. Enggak cuma buat makan bersama, tetapi juga menghabiskan waktu bersama mereka di kala senggang.
Kalau kondisi seperti ini enggak mungkin kan pergi ke rumah teman atau clubbing buat menghilangkan stres? Jadi, solusinya adalah keluarga. Feli juga menceritakan kesehariannya yang berubah drastis, salah satunya adalah curhat ke orang tua. Enggak ada orang lain lagi yang bisa ditemuin setiap saat kecuali keluarga kita di rumah.
Daripada pusing sama masalah kita sendiri, jalan satu-satunya adalah keluarga. Mereka menjadi salah satu tempat untuk kita bercerita tanpa penghakiman bukan? Feli menjadi menghabiskan hari-harinya bersama keluarga, bahkan beribadah pun dilakukan bersama-sama. "Ya, semua ini berkat pandemi," tutupnya. (ren)
Baca juga: