Pamer Inovasi Baterai Baru Tesla, Kekayaan Elon Musk Naik Hingga Rp191 Triliun

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 23 September 2020
Pamer Inovasi Baterai Baru Tesla, Kekayaan Elon Musk Naik Hingga Rp191 Triliun
Kekayaannya naik Rp191 triliun. (Foto: Fox Business)

CEO Tesla Elon Musk bersiap untuk mengumumkan inovasi terbaru perusahaan pada acara yang digelar Selasa (22/9) dan disebut Battery Day.

Dengan adanya terobosan baru ini, membuat saham Tesla naik dan menambahkan USD 13 miliar atau sekitar Rp191 triliun untuk jumlah kekayaan bersih Elon Musk selama seminggu terakhir.

Mengutip laman Forbes, kenaikan kekayaan membuat Elon Musk tetap bertahan dalam daftar lima besar orang terkaya di dunia.

Baca juga:

Elon Musk Jadi Orang Terkaya Keempat di Dunia

Musk sendiri menunjukkan bahwa Tesla mengumumkan teknologi baterai baru yang memiliki kapasitas lebih tinggi daripada sel pihak ketiga dan dapat diproduksi dengan biaya rendah.

Pamer Inovasi Baterai Baru Tesla, Kekayaan Elon Musk Naik Hingga Rp191 Triliun
Diselenggarakan pada Selasa 22 September 2020. (Foto: Electreck)

“Ini akan jadi sangat gila,” janji Musk minggu lalu. Inovasi baru ini membuat para investor berbondong-bondong menanam saham di Tesla.

Alhasil, saham Tesla pun naik 19 persen selama sepekan, antara penutupan perdagangan selama sepekan hingga 18 September 2020. Kenaikan ini juga membuat Tesla pulih setelah sahamnya sempat turun 21 persen sebelumnya.

Baca juga:

Teknologi Baru Elon Musk, Dengarkan Musik Langsung dari Otak

Pada 11 September 2020, Elon Musk menberikan cuitan di twitter yang berbunyi ada banyak hal menarik akan diumumkan di acara Battery Day.

Analis Morgan Stanley Adam Jonas pun berspekulasi dan mengatakan bahwa pengungkapan ini seperti baterai 'jutaan mil' atau lompatan besar dalam kemampuan produksi baterai bagi perusahaan.

Pamer Inovasi Baterai Baru Tesla, Kekayaan Elon Musk Naik Hingga Rp191 Triliun
Elon Musk di acara Battery Day. (Foto: YouTube/Tesla)

Selain itu, analis Wedbush Daniel Ives mengatakan bahwa Tesla dapat membawa biaya produksinya di bawah ambang batas USD 100 atau sekitar Rp1,4 juta per kWh, yang memungkinkan perusahaan menjadi lebih menguntungkan.

Di luar potensi lonjakan dalam manufaktur baterai, Ives menunjuk ke angka penjualan yang lebih kuat di Tiongkok sebagai area pertumbuhan pembuat mobil. Diperkirakan 40 persen pasar tesla pada awal 2022 mendatang akan berasal dari konsumen Tiongkok.

Musk bukan satu-satunya produsen mobil listirk yang memperoleh keuntungan. Wang Chuanfu, salah satu pendiri kendaraan listrik terbesar di Tiongkok, BYD, memperoleh kekayaan USD 2,3 miliar atau sekitar Rp2,3 triliun minggu ini karena saham perusahaan melonjak 35 persen. (and)

Baca juga:

Elon Musk dan NASA Siap Wujudkan Impian Tom Cruise Syuting di Luar Angkasa

#Elon Musk #Tesla #Orang Terkaya Di Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan