MEREKA yang berada di garda terdepan teknologi, seperti pemimpin OpenAI dan Google DeepMind, telah mengeluarkan peringatan baru tentang potensi dampak AI. Peringatan yang mengerikan itu menunjukkan, AI berpotensi menimbulkan skenario bencana buruk bagi manusia.
Seperti diungkapkan Unilad, Center for AI Safety (CAIS) yang bermarkas di San Fransisco, Amerika Serikat, mengatakan AI dapat menimbulkan risiko kepunahan bagi umat manusia. Risiko itu harus dipandang serius, dan menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya, seperti pandemi dan perang nuklir.
Ratusan pemimpin teknologi dan akademisi telah menandatangani pernyataan yang dibuat CAIS tersebut, seperti kepala eksekutif Google DeepMind, pengembang ChatGPT OpenAI, hingga startup AI Anthropic. Ini berarti mereka juga menyadari dan mengonfirmasi adanya ancaman bahaya tersebut.
Baca juga:
Foto Hasil AI Menangi Penghargaan, Fotografernya Tolak Penghargaannya

Situs web CAIS mengatakan adanya sejumlah kemungkinan skenario bencana yang dapat terjadi bila perkembangan AI tidak diawasi dan dibatasi. Kemungkinan terburuk, ialah AI yang dipersenjatai. Maksudnya, ialah AI yang dipersenjatai kemampuan tertentu dan kemudian menyalahgunakannya.
Misal, AI yang dipersenjatai kemampuan untuk menemukan obat dapat menyalahgunakan kemampuannya untuk membuat senjata kimia. AI yang dipersenjatai informasi juga dapat menyebabkan misinformasi hingga membuat pengampu kepentingan salah mengambil kebijakan.
Kekuatan AI juga dapat menjadi semakin terkonsentrasi di tangan yang salah, seperti rezim yang ingin menindas masyarakat. Maka dari itu, Direktur Eksekutif CAIS Dan Hendrycks meminta para ilmuwan untuk tetap memiliki kontrol penuh atas AI dan mengawasi serta membatasi pengembangannya.
Baca juga:
AI Tingkatkan Potensi Penipuan

"Ada banyak risiko penting dan mendesak dari AI, bukan hanya risiko kepunahan umat manusia. Misal, bias sistemik, misinformasi, penggunaan untuk kejahatan, serangan siber, hingga persenjataan. Ini semua adalah risiko yang perlu ditangani," katanya.
CEO OpenAI Sam Altman juga tak menganggap remeh situasi ini. Ia bahkan mengatakan AI dapat menimbulkan risiko ekstensial bagi umat manusia, hingga dunia perlu membuat suatu aturan atau regulasi khusus untuk menghindari kejatuhan manusia atas teknologi.
"Mengingat gambaran seperti yang kita lihat sekarang, dapat dibayangkan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, sistem AI akan melampaui tingkat keahlian manusia, dan melakukan aktivitas produktif sebanyak yang bisa dilakukan perusahaan terbesar dunia saat ini," tandasnya. (waf)
Baca juga:
Robot Virtual Bertenaga AI Ditunjuk Jadi CEO