Pakar Media Sosial Meninggal Dunia, Jagat Twitter Bergemuruh Duka

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 13 Januari 2019
Pakar Media Sosial Meninggal Dunia, Jagat Twitter Bergemuruh Duka
Pakar media sosial Indonesia, Nukman Luthfie. (Foto: marketplus.co.id)

MerahPutih.com - Pakar media sosial Indonesia, Nukman Luthfie meninggal dunia pada usia 54 tahun di Yogyakarta pada Sabtu (12/1) malam.

Informasi kepergian Nukman Luthfie diketahui melalui unggahan Alissa Wahid di media sosial Twitter yang menyebutkan bahwa Nukman Luthfie meninggal dunia pada pukul 22.15 WIB.

"Innalillahi wa inna Ilaihi rajiuun. Telah berpulang ke RahmatuLlah, pakde @nukman sekitar pukul 22.15 di Yogyakarta. Akan dimakamkan di Kendal. Lahul fatihah," demikian cuitan Alissa Wahid.

Pakar kuliner Arie Parikesit juga mengucapkan belasungkawa, kemudian mengonfirmasi bahwa Nukman Luthfie akan dimakamkan di Kendal, Jawa Tengah.

"(dimakamkan) Di Kendal, Jawa Tengah, mas," kata Arie Parikesit, seperti dikutip Antaranews.com.

Sejumlah tokoh juga mengucapkan turut berduka atas kepergian Nukman Luthfie yang kerap mengajak masyarakat Indonesia untuk berbuat positif di media sosial.

Pakar media sosial Indonesia, Nukman Luthfie. (Foto: Ist)
Pakar media sosial Indonesia, Nukman Luthfie. (Foto: Ist)

"Pakde @nukman ... selamat jalan ya.. Semoga mendapat tempat yang selapang-lapangnya di sisiNya," demikian cuitan pakar menggambar dan media sosial Dwi Sasono yang akrab disapa Anto Motulz.

Nukman Luthfie merupakan salah satu tokoh media sosial di Indonesia. Sempat memulai karir sebagai jurnalis, ia kemudian mendalami dunia internet setelah menjadi direktur pemasaran di Agrakom.

Nukman kemudian mendirikan Virtual Consulting, kemudian kerap menjadi pembicara dalam acara-acara bertema internet di Indonesia.

Beberapa waktu lalu, ia juga mengatakan bahwa media sosial dan media daring lainnya bisa menjadi sarana bela negara, terutama bagi kalangan anak muda.

Ia mengajak masyarakat untuk menyebar konten positif di media sosial sebagai cara elegan untuk melawan propaganda kelompok radikal dan juga konten negatif lainnya, sekaligus menginspirasi orang lain.

#Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan