Merahputih.com - Pengamat politik Muhammad AS Hikam menganggap ancaman sweeping terhadap warga negara India yang dilontarkan oleh massa gabungan FPI, GNPF-U dan PA 212 adalah tindakan berbahaya.
"Selain melanggar aturan dan kepantasan dalam hubungan antar-bangsa, juga bisa memicu konflik baru. Misalnya jika terjadi pembalasan terhadap warganegara Indonesia di luar negeri," jelas Hikam dalam keterangannya, Senin (9/3).
Baca Juga
Dituduh Persekusi Umat Islam, Pemerintah India: Itu Politisasi dan Propaganda
Hikam meyakini, wacana tak bertanggungjawab itu juga akan menyudutkan Pemerintah RI seakan ikut bertanggungjawab atas gangguan keamanan dan keselamatan warganegara asing.
"Sebuah politisasi yang bisa berdampak sangat serius baik di dalam negeri maupun di lingkup pergaulan antar-bangsa,"sebut mantan Menteri di era Presiden Abdurahman Wahid ini.

Seperti diberitakan, Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 berunjuk rasa di depan Kedubes India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3) terkait dengan kekerasan yang dialami umat Islam di India.
Dalam aksinya, massa membakar bendera India lantaran merasa kecewa karena tidak ditemui oleh pihak Kedubes India.
Baca Juga
Gagal Temui Perwakilan Dubes India, PA 212 Ancam Demo Lagi dengan Jumlah Besar
PA 212 juga mengancam bakal melakukan sweeping terhadap warga negara India, jika hingga pekan depan pihak Kedubes India tidak menemui mereka untuk berdialog dan mendengarkan tuntutan mereka. (Knu)