Parenting

Orangtua Jangan Terlalu Permisif, Bahaya!

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 17 November 2021
Orangtua Jangan Terlalu Permisif, Bahaya!
Orangtua harus mencari tahu dimana letak permisifnya. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

BANYAK orangtua dari anak-anak pemberontak, remaja hingga dewasa muda, mengungkapkan rasa frustrasi yang besar karena mereka tidak dianggap serius ketika menetapkan batasan.

Banyak dari mereka termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai orangtua yang permisif atau memanjakan anak. Orangtua tipe ini tampak penuh perhatian dan hangat tetapi cenderung tidak menetapkan batasan dan harapan tentang apa yang dapat diterima.

Baca Juga:

Orangtua Abai akan Anak, ini 4 Dampak Fatalnya

anak
Anak-anak yang tumbuh dengan orangtua permisif terbiasa melakukan apa pun yang diinginkan. (Foto: 123RF/Elnur)

"Saya telah melihat anak-anak yang kesulitan menghadapi orangtua yang terlalu permisif sama seperti saya telah melihat anak-anak yang memberontak orangtua yang mengontrol dan otoriter," kata Jeffrey Bernstein, Ph.D., psikolog dan penulis tujuh buku, termasuk 10 Days to a Less Defiant Child.

Dia menambahkan, orangtua yang permisif tampaknya lebih memprioritaskan menjadi teman anak mereka daripada menjadi orangtua mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orangtua yang permisif mungkin menunjukkan tingkat kreativitas yang lebih tinggi tetapi mungkin juga manja dan lebih tertarik untuk menerima daripada memberi dalam hubungan dengan orang lain.

"Jika orangtua terlalu 'lembek' dan gagal untuk menanggapi perilaku memberontak anak pada segala usia, mereka kehilangan kredibilitas dan rasa hormat. Orangtua yang terlalu permisif seringkali tampak memiliki sedikit aturan dan tidak ada batasan yang konsisten," Bernstein menjelaskan dalam artikelnya di Psychology Today.

"Orangtua yang permisif mengakui tidak memiliki aturan dan struktur yang diperlukan untuk anak-anak mereka. Mereka melaporkan pernah, tetapi gagal untuk menegakkannya. Sedih rasanya ketika mendengar perasaan bersalah dan malu dari orangtua yang pada hakekatnya telah menempatkan anak-anaknya sebagai penanggung jawab," ujarnya.

Baca Juga:

Anak Enggak Mau Curhat Sama Orangtua? Ini Penyebabnya

Berubah demi kebaikan anak

anak
Kenali bagaimana dan di mana kamu terlalu permisif lalu buatlah komitmen untuk berubah. (Foto: 123RF/fizkes)


Karena anak-anak yang tumbuh dengan orangtua yang permisif terbiasa melakukan apa pun yang diinginkan, mereka kesulitan bergaul dengan orang lain. Mereka bisa menjadi manja, egois, dan menantang.

Jika kamu memilih metode pengasuhan pemisif, jangan menyalahkan diri sendiri tentang hal itu sekarang. Kmu mungkin menjadi terlalu permisif karena beberapa alasan.

"Mungkin kamu dibesarkan oleh orangtua yang ketat dan otoriter, dan akibatnya, memutuskan untuk menggunakan sedikit disiplin. Jika ini masalahnya, maka sikap permisif mungkin merupakan reaksi terhadap didikanmu yang keras dan penuh hukuman," kata Bernstein.

Atau mungkin kamu memilih gaya longgar ini karena merasa sedang stres dan tidak punya tenaga untuk membuat aturan dan menegakkannya. Orangtua yang memiliki masalah kecanduan alkohol atau obat-obatan juga sering berkompromi sehubungan dengan disiplin. Mereka pun banyak gagal menetapkan batasan yang konsisten.

Bernstein menyarankan, jika kamu merasa salah dalam bersikap terlalu permisif dengan anak, berusahalah untuk mengenali bagaimana dan di mana kamu terlalu permisif. Lalu, buatlah komitmen untuk berubah.

"Tunjukkan bahwa mereka akan mendapatkan lebih banyak perhatian positif dan lebih banyak hak istimewa jika mereka dapat berjalan di jalan yang tenang, tegas, dan terkendali bersamamu," dia menyarankan.

Ingatlah bahwa gaya pengasuhan yang lebih tegas itu mungkin sulit dan membutuhkan waktu. Namun hasilnya, anak di kemudian hari akan mudah diarahkan dan akan lebih menghormati orangtua jika kamu menghindari bersikap terlalu permisif. (aru)

Baca Juga:

Saat Teror Terjadi, Orangtua Wajib Dampingi Anak

#Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan