MerahPutih.com - Kabar gembira datang dari dunia konservasi orang utan di Pulau Kalimantan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa orangutan untuk pertama kalinya terekam kamera jebak yang dipasang di Cagar Alam Pararawen, Kabupaten Barito Utara.
Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, sebelumnya orangutan tidak pernah terdeteksi di cagar alam seluas 6.000 hektare tersebut.
Baca Juga:
Hari Orangutan Sedunia, Bersatu Selamatkan Masa Depan Orang Utan
"Keberadaan orangutan di Cagar Alam Pararawen tentu menambah informasi kekayaan keanekaragaman hayati di dalamnya," kata Sadtata, Jumat (20/1), dikutip Antara.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya warga desa di sekitar Cagar Alam Pararawen tidak pernah menjumpai atau mendengar suara orangutan di kawasan konservasi yang ditetapkan sebagai cagar alam pada tahun 1979 tersebut.
Namun, ia melanjutkan, laporan mengenai perjumpaan dengan orangutan di Cagar Alam Pararawen disampaikan oleh masyarakat pada tahun 2020 dan 2021.
Baca Juga:
Music For Adventure, Wujud Kepedulian Erix Soekamti pada Orang Utan
Berdasarkan laporan tersebut, menurut dia, kamera jebak dipasang di Cagar Alam Pararawen pada 2021 dan kamera jebak tersebut berhasil merekam aktivitas satu orangutan di kawasan cagar alam tersebut pada akhir 2022.
"Semoga populasi orangutan di Cagar Alam Pararawen dapat terus terjaga dan mampu menjalankan fungsi ekosistem di dalamnya," katanya. (*)
Baca Juga:
Inji, Orang Utan Tertua di Dunia Tutup Usia