Bisnis

Optimisme Pebisnis Cokelat di Indonesia

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 16 September 2022
Optimisme Pebisnis Cokelat di Indonesia
Indonesia termasuk dalam tujuh besar negara penghasil kakao di dunia. (Foto: Pixabay: David Greenwood Haigh)

BUAH itu sekilas mirip pepaya. Tampilannya kurang menarik. Teksturnya kasar dan warnanya cenderung gelap. Meski dari luar biasa saja, apa yang ada dalam buah tersebut punya masa depan cerlang. Itulah buah kakao, bahan baku pembuatan cokelat.

Indonesia termasuk dalam tujuh besar negara penghasil kakao di dunia. Tanaman ini hanya bisa tumbuh di iklim tropis. Permintaan buah kakao di dunia tergolong tinggi, tapi di Indonesia masih relatif rendah. Konsumsi cokelat tahunan di Indonesia saat ini hanya sekira 0,3 kilogram per kapita.

Namun, pasar cokelat di Indonesia masih mempunyai banyak potensi. Menurut Euromonitor (Juli 2022), nilai penjualan ritel naik 2% pada 2022 menjadi Rp 13,4 triliun. Penjualan ritel ditargetkan naik 6% CAGR mencapai Rp 18,2 triliun pada 2027.

Baca juga:

Kopi, Teh dan Kakao Indonesia Mulai Mendunia

bisnis kakao di indonesia
Permintaan pelanggan akan produk kakao dan cokelat kami berangsur-angsur kembali ke masa sebelum pandemi. (Foto: Pixabay/Ally J)

“Kami yakin pasar kakao dan cokelat di Indonesia akan terus tumbuh. Permintaan pelanggan akan produk kakao dan cokelat kami berangsur-angsur kembali ke masa sebelum pandemi, dan optimisme konsumen yang meningkat terhadap ekonomi menjadi pertanda baik bagi produsen makanan seperti kami,” kata Ciptadi Sukono, Managing Director Barry Callebaut dalam keterangan resminya, Kamis (15/9).

Barry Callebaut Group, produsen produk kakao dan cokelat berkualitas tinggi terkemuka di dunia, optimistis mencetak pertumbuhan positif untuk bisnis kakao dan cokelat di Indonesia. Ini tak terlepas dari kondisi industri yang diyakini akan semakin membaik pasca pandemi.

Sejak 2012, Barry Callebaut telah menginvestasikan lebih dari US$50 juta (atau Rp 741,8 miliar) dan saat ini memiliki lebih dari 700 karyawan di seluruh Indonesia. Barry Callebaut mengoperasikan pabrik pengolahan kakao di Bandung dan saat ini merupakan salah satu produsen terbesar produk kakao (seperti cocoa powder, cocoa butter dan cocoa liquor) di Indonesia.

Barry Callebaut juga memiliki pusat aplikasi kakao di Bandung yang dilengkapi dengan peralatan canggih, dapur demo, dan lini produksi skala kecil. Berbagai fasilitas tersebut membantu meningkatkan kesempatan kerja sama antara Barry Callebaut dengan para pelanggan dari kalangan industri.

Baca juga:

Pentingnya Mengonsumsi Dark Chocolate dengan Kandungan Kakao 70 Persen

bisnis kakao
Barry Callebaut Group, produsen produk kakao dan cokelat berkualitas tinggi terkemuka di dunia, optimistis mencetak pertumbuhan positif untuk bisnis kakao dan cokelat di Indonesia. (Foto: Unsplash/Leonard Asuque)

Keberadaan fasilitas tersebut bisa menunjang kebutuhan pengembangan prototipe dan konsep, serta proses evaluasi karakteristik kakao seperti tingkat keasaman, warna, dan aroma, sehingga sesuai dengan kebutuhan atau standar yang seharusnya (sensory evaluation). Selain itu, pusat aplikasi kakao ini menawarkan bantuan teknik, pelatihan, serta penelitian untuk produk dan bahan kakao.

Selain kegiatan bisnis kakao, Barry Callebaut juga memiliki dua pabrik produksi coklat di kawasan industri Gresik dan Rancaekek Sumedang. Produksi cokelat tersebut ditujukan untuk perusahaan konfeksioneri (produsen camilan manis) dan produsen makanan lainnya yang menggunakan cokelat sebagai salah satu bahan baku produksinya.

Perusahaan ini juga menjadi mitra outsourcing bagi banyak produsen makanan Indonesia dengan kebutuhan produk cokelat berkualitas tinggi yang jumlahnya terus bertumbuh. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan Barry Callebaut telah memperluas kapasitas produksi pabrik cokelatnya.

Selain itu, Barry Callebaut juga memiliki kegiatan bisnis lain seperti pusat pengumpulan biji kakao, pencarian dan pengadaan biji kakao, dan penyediaan fasilitator lapangan di Sumatera dan Sulawesi yang memberikan pelatihan kepada petani kakao lokal tentang praktik pertanian yang baik dan keberlanjutan. (dru)

Baca juga:

Manfaat dari Bubuk Kakao, Bisa Buat Diet

#Cokelat
Bagikan
Bagikan