TRAVELING menjadi hobi yang umum di masa sekarang. Pertumbuhannya pun cukup pesat di banyak negara, termasuk Indonesia. Tak mengherankan kalau kini banyak agen perjalanan yang menjadikan keindahan alam sebagai jualan.
Alhasil, para traveler awam tentu bingung memilih agen mana yang memiliki pengalaman serta mampu memberikan kenyamanan. Kehadiran Open-Trip.id mungkin bisa menjadi solusinya. Start-up marketplace yang khusus bergerak di bidang travel ini sudah hadir sejak dua tahun lalu.

Founder Open-Trip.id, Eka Saparingga menjelaskan marketplace ini memberikan beberapa keuntungan bagi para pelanggannya. Salah satu yang mungkin diperhatikan para traveler muda ialah harga. Angga, sapaan Eka Saparingga, juga mengatakan ada banyak promo menarik mulai dari flash sale hingga potongan bagi para platinum member.
"Kita ada program seperti flash sale buat hari Senin dan Selasa. Kemudian untuk member bayar Rp100 ribu untuk setahun, dia akan dapat harga sangat murah jauh di bawah flash sale untuk semua trip," kata Angga di kantornya, Jakarta, Selasa (18/6).
"Untuk bulan ini, dia bisa daftar empat orang dari satu akun dengan potongan yang sama. Misalnya ke Sailing Komodo 3 hari 2 malam itu untuk member platinum Rp2 juta (sebelumnya Rp2,4 juta). Pesan 4 orang masing-masih dapat potongan Rp400 ribu. Ini khusus untuk Juni, nanti naik jadi Rp300 ribu," sambung Co-founder Open-Trip.id, Eko Pamuji.

Selain itu, konsep marketplace yang ditawarkan Angga pun cukup menarik. Guna mendapat kepercayaan pelanggan dan hoster (agen travel yang terdaftar), perusahaan yang ia bangun ini menerapkan satu hoster untuk satu destinasi.
"Kayak gitu biar si hoster (agen travel) loyal ke kita, yang kedua dari sisi kita bisa menentukan mau promo apa, mau ambil profit gimana," ujar Angga.
Membangun marketplace bidang travel ini memang butuh perjuangan yang berat. Bermodalkan pengalaman di dunia travel, Angga berinisiatif membangun marketplace khusus untuk wisata di 2016 dengan nama Open Trip Weekly. Kemudian di tahun berikutnya nama tersebut diganti menjadi seperti sekarang.
"Pada 2016, saya lihat open trip semakin diminati. Open trip itu kan jenis wisata. Hingga akhirnya saya mikir ini kayaknya perlu ada marketplace untuk travel nih. Awalnya susah untuk dapat nama. Dan dapat Open Trip Weekly. Tapi kok kayak enggak ngejual nih. Baru saya ganti (nama) Agustus tahun berikutnya," jelas Angga.(yani)