ONTHEL bukanlah nama yang asing bagi masyarakat Jawa. Onthel diartikan dalam Bahasa Indonesia, sepeda. Namun yang sebenarnya onthel merupakan penggambaran seseorang mengayuh/menggowes sepeda. Terlepas dari itu Universitas Surabaya (Ubaya) manfaatkan kegunaan sepeda untuk dikembangkan menjadi usaha startup yang diberi nama "Onthel".
Platform baru ini menawarkan jasa pengiriman barang ramah lingkungan menggunakan sepeda. Peresmian penggunaan aplikasi ini dilakukan oleh Rektor bersama Wakil Rektor III dan mahasiswa Ubaya sembari menyambut Hari Pahlawan di kampus Ubaya, jalan Tenggilis Surabaya, Selasa (10/11).
Baca Juga:

Rektor Ubaya ajak mahasiswa jadi agent of change dan pahlawan lingkungan melalui inovasi jasa layanan pengiriman barang ramah lingkungan (eco friendly delivery service) menggunakan sepeda. Startup Onthel ini digawangi oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (MAPAUS).
Rektor Ubaya, Ir. Benny Lianto, MMBAT mengatakan, Onthel ini inovasi pertama mahasiswa untuk penyedia jasa layanan pengiriman barang ramah lingkungan (eco friendly delivery services) menggunakan sepeda di Surabaya.
Aplikasi besutan Andre, S.T., M.Sc. Dosen Fakultas Teknik Informatika Ubaya ini nantinya bisa dinikmati dan diunduh masyarakat luas lewat playstore. Kemudian Bryan Julio Themy, Ketua UKM MAPAUS mengungkapkan, startup aplikasi Onthel ini dikelola langsung oleh mahasiswa Ubaya secara bergantian.
“Kami ingin mengirimkan pesan kepada publik berupa gerakan cinta lingkungan dengan jasa pengiriman barang menggunakan sepeda. Jasa pengiriman barang dengan sepeda secara luas masih belum ada di Surabaya, jadi boleh dikata aplikasi Onthel menjadi yang pertama,” jelas Benny.
Gerakan ini juga mengampanyekan pola hidup sehat dan peduli lingkungan kepada masyarakat dengan bersepeda. Kegiatan ini juga salah satu bukti persiapan Ubaya menjadi kontributor inovasi startup di Jawa Timur.
Benny juga menjelaskan tiga misi startup Onthel. Pertama, sebagai aksi peduli lingkungan yang memberi penghasilan tambahan dan menyehatkan dengan mengajak mahasiswa bersepeda. Kedua, aksi ini membantu mahasiswa yang kesulitan secara ekonomi akibat terdampak pandemi COVID-19.
“Misi ketiga, memberi gambaran dan praktik secara langsung terkait kewirausahaan dan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat. Dengan kegiatan ini mahasiswa bisa belajar mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari dalam mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi,” tambahnya.
Baca Juga:

Penggunaan aplikasi Onthel bagi masyarakat cukup mudah mirip memesan jasa pengiriman antar barang menggunakan transportasi online motor atau mobil.
“Jika hendak memesan, pastikan pesan pengantaran barang satu hari sebelumnya menggunakan aplikasi. Nantinya, kami akan mencarikan cyclist untuk mengambil dan mengantarkan barang ke tempat tujuan. Harga pada aplikasi ditentukan dari seberapa jauh jarak yang nantinya ditempuh,” jelas Bryan yang mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika.
Bagi mahasiswa Ubaya yang ingin bergabung menjadi cyclist bisa mendaftarkan diri langsung ke UKM MAPAUS. Mereka yang telah terdaftar akan memperoleh atribut untuk bertugas berupa jaket, helm, dan tas. Jika mahasiswa tidak memiliki sepeda bisa menggunakan sepeda yang disediakan oleh kampus.
“Soft launching Onthel ini bangkitkan semangat anak milenial agar sama dengan semangat pahlawan atau pejuang terdahulu. Namun anak milenial ingin berjuang mengampanyekan pola hidup sehat dan cinta lingkungan dengan bersepeda untuk mengurangi emisi gas yang ada di kota Surabaya,” beber Bryan.
Ia berharap agar gerakan Onthel mampu membantu mahasiswa yang terdampak pandemi COVID-19 dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan.
“Saat ini Onthel ada promo gratis biaya pengiriman barang selama dua minggu khusus wilayah kota Surabaya saja. Semoga dengan inovasi ini masyarakat lebih aware dengan adanya gerakan dan aplikasi Onthel,” pungkas Bryan. (Andika Eldon/Surabaya)
Baca Juga: