MerahPutih.com - Tingkat keterisian atau okupasi tempat tidur perawatan pasien COVID-19 di Jakarta saat ini mengalami penurunan. Kini ketersediaan tempat tidur corona lebih dari 35 persen.
Angka tersebut diterima dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI pada tanggal 28 Juli 2021 kemarin.
Baca Juga:
Dalam 24 Jam, 32.867 Pasien Berhasil Sembuh dari COVID-19
"Alhamdulillah angka okupansi sudah turun di 64 persen dan ICU di 86 persen," ucap Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria usai rapat Paripurna di gedung DPRD DKI, Kamis (29/7).
Lalu, kasus aktif di Jakarta berkurang sebanyak 5.592 kasus, sehingga jumlah kasus aktif hingga kemarin 35.217 orang, baik pasien yang masih dirawat/ isolasi mandiri di rumah.
Untuk angka kematian di ibu kota turun 1,5 persen. Sedangkan tingkat kesembuhan warga yang terpapar virus corona kini sudah diangka 94,2 persen.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini mengungkapkan, bahwa tes swab PCR yang dilakukan oleh Pemprov DKI terus meningkat melampaui target WHO atau organisasi kesehatan dunia. Target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu. Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Tes PCR kita tetap di 201.294, artinya tes PCR kami terus meningkat sampai 20 bahkan 22 dari target yang diminta WHO. Kontribusi nasional sudah mencapai 30 persen," beber dia.
Baca Juga:
Usulkan BIJB Kertajati Jadi RSD COVID-19, Legislator Gerindra: Daripada Mubazir untuk Tempat Swafoto
Walaupun kasus COVID-19 di Jakarta mengalami perubahan yang baik, Pemprov DKI tetap meningkatkan fasilitas kesehatan bagi warga. Antara lain tingkatkan 3T (testing, tracing dan treatment).
"Tugas masyarakat tetap berada di rumah, laksanakan prokes, dan tentu laksanakan PPKM Level 4 secara disiplin dan bertanggungjawab," pungkasnya. (Asp)