Okupansi Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung Dekati 100 Persen pada Akhir Pekan


Rangkaian Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung melintas di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
MerahPutih.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta - Bandung menyebut okupansi Kereta Cepat Whoosh di atas 60 persen.
"Bahkan jika melihat okupansi pada setiap keberangkatan kereta Whoosh pada Sabtu, 3 Februari 2024 sejumlah jadwal kereta di okupansi mencapai hingga 98 persen per kereta," kata Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/2).
Sejak dioperasikan secara komersial pada 17 Oktober 2023 sampai dengan 1 Februari 2024, Whoosh telah beroperasi secara resmi selama 107 hari dengan tiket berbayar.
Selama 107 hari beroperasi, tercatat 1.578.099 tiket yang terjual dari total ketersediaan tempat duduk sebanyak 2.286.805. Berdasarkan data tersebut, rata-rata okupansi Whoosh mencapai 69 persen perhari.
Baca juga:
Kereta Cepat Whoosh Layani 40 Perjalanan Setiap Hari Selama Februari 2024
"Dari data volume penumpang tersebut, KCIC melihat antusias masyarakat sejak awal beroperasi hingga saat ini terus positif untuk menggunakan Whoosh sebagai moda transportasi publik pilihan," ujar Eva.
KCIC juga menambah jumlah perjalanan Whoosh yang awalnya hanya 14 perjalanan perhari menjadi 40 perjalanan per hari untuk mengakomodir masyarakat yang akan beraktivitas di wilayah Jakarta-Bandung.
"Melalui penambahan jumlah perjalanan tersebut, kapasitas angkut bertambah dan pilihan jadwal menjadi lebih banyak sehingga diharapkan dapat terus menarik minta masyarakat untuk menggunakan kereta Whoosh," tutur Eva.
KCIC pun mengapresiasi seluruh masyarakat yang telah menggunakan transportasi publik Kereta Cepat Whoosh. Sebab, salah satu tujuan dari kereta Whoosh memindahkan para pengguna transportasi pribadi agar dapat beralih ke transportasi publik yang ramah lingkungan dengan waktu yang lebih efisien.
Strategi lain KCIC untuk terus meningkatkan minat masyarakat agar menggunakan transportasi publik adalah menerapkan tarif dinamis (dynamic pricing) pada perjalanan Whoosh.
“Penerapan dynamic pricing atau tarif dinamis sendiri sudah dipublikasikan sejak awal kereta Whoosh resmi berbayar di Oktober 2023," tutur Eva.
Dynamic pricing ialah penentuan harga yang dilakukan tergantung tingkat permintaan penumpang. Penerapan dynamic pricing sudah dilakukan secara bertahap pada layanan Whoosh sejak Desember 2023. Melalui skema ini, tarifnya dibedakan antara hari kerja dan akhir pekan.
"Saat ini, skema baru penerapan dynamic pricing menjadi lebih fleksibel, di mana faktornya menjadi berdasarkan jam sibuk (peak hour) atau jam non-sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non-liburan (low season) atau hari kerja ataupun akhir pekan," kata Eva.
Dengan skema baru tersebut, KCIC menyebut harga tiket juga lebih beragam. Mulai dari Rp 150 ribu, Rp 175 ribu, Rp 200 ribu, Rp 225 ribu hingga Rp 250 ribu untuk kelas premium ekonomi tergantung waktu keberangkatan Whoosh.
"Penerapan skema dynamic pricing memungkinkan penumpang mendapatkan tiket Whoosh dengan harga yang lebih hemat bila melakukan perjalanan di waktu tertentu," tutup Eva. (knu)
Baca juga:
Tiket Kereta Cepat Whoosh Berlakukan Tarif Dinamis, Promo Menarik Menanti
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bandung Jadi Tujuan Favorit, Belasan Ribu Penumpang ‘Whoosh’ Siap Berangkat saat Long Weekend Maulid Nabi

Turun Kereta Cepat Whoosh Langsung Terkoneksi ke Bandara Soetta dan Halim, Catat Jadwal dan Besaran Tarifnya

Benang Layang-Layang Ganggu Whoosh, DPR Minta KCIC Lakukan Antisipasi

Kronologis Perjalanan Whoosh Jakarta-Bandung Berantakan Akibat Layang-Layang

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Sempat Terganggu Imbas Gempa Bekasi, Perjalanan Whoosh Sudah Kembali Normal

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Long Weekend HUT ke-80 RI, Penumpang Whoosh Diprediksi Naik hingga 23 Ribu Orang per Hari

AHY Janjikan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Dilengkapi Konsep Transit Oriented Development

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen
