Ohaupo, Gereja dari Pepohonan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Minggu, 04 Oktober 2020
Ohaupo, Gereja dari Pepohonan
Unik, bangunan gereja ini terbuat dari pepohonan. (Ohaupo Tree Church)

PANDEMI corona telah mengubah cara kita melakukan banyak hal. Mulai dari urusan pekerjaan, bersekolah, berpergian, cara belanja, hingga dalam merencanakan pernikahan.

Acara pernikahan yang sudah merepotkan jadi tambah ribet karena adanya segudang aturan yang perlu ditaati. Terutama perihal tempat berlangsungnya acara.

Baca juga:

Restoran Cepat Saji Terindah di Dunia

Sejak pandemi, banyak pasangan yang akhirnya memilih untuk melangsungkan pernikahan di luar ruangan ditemani dengan keluarga dan teman terdekat saja.

Mungkin sebuah gereja di New Zealand ini bisa jadi pilihan tepat untukmu. Pasalnya bangunan gereja itu terbuat dari tanaman dan terletak di tengah taman lapang. Cocok banget buatmu yang ingin menikah secara aman namun tetap indah di masa pandemi ini.

Ohaupo Tree Church dikenal sebagai gereja yang bernafas dan hidup karena alih-alih dibuat dari batu bata dan semen seperti gedung kebanyakan, gereja tersebut dihiasi dengan pepohonan hijau.

Dibangun di tengah taman seluas tiga hektar, Ohaupo dibuat oleh seorang peternak sapi perah bernama Barry Cox. Mengutip laman resminya, Cox memang selalu menjadi pengamat gereja dan mencintai pepohonan.

Dengan menggabungkan dua hal tersebut akhirnya Cox memutuskan untuk membangun sebuah gereja yang hidup untuk pertama kalinya di dunia.

Baca juga:

Rumah Cermin, Karya Unik Terbaru Karya Seniman Amerika

Awalnya Cox tengah membuat taman di pusat kota pulau utara Ohaupo. Kemudian setelah menanam 4 ribu pohon, dia memutuskan bahwa tamannya itu membutuhkan sebuah gereja.

"Saya membersihkan area tersebut pada April 2011 dan membuat kerangka besi berdasarkan semua penelitian yang telah saya lakukan selama bertahun-tahun mempelajari gereja. Saya ingin atap dan dindingnya terlihat berbeda," ungkap Cox dalam wawancaranya dengan Stuff.

Jadi setelah kerangkanya rampung, berbagai pepohonan digunakan dalam pembangunan gedung gereja pohon itu. Cox memakai Alnus Imperialis dan potongan Leaf Alder untuk bagian atap, Purple Dodonaea dan Ake Ake yang dipakai untuk membuat dinding, ditambah dengan Camelia Black Tie, Acer Globosum, dan Thuja Pyramidalis.

Di bagian dalamnya, ada sebuah altar yang terbuat dari marbel diletakkan di bagian depan. Ohaupo bisa menampung 120 tamu dan cocok untuk jadi tempat pesta 'outdoor' karena di bagian luarnya bisa ditempati oleh 60 orang.

Ohaupo, Gereja dari Pepohonan
Selain gereja, taman ini juga bisa jadi tempat rekreasi yang menarik. (Foto: Ohaupo Tree Church)

Selain gereja, taman itu juga dapat menjadi spot wisata yang sangat menarik. Pengunjung akan menemukan berbagai pohon Ek, Maple, Alder, Ginko, Beech, Poplar, Taxodium, Nyssa, serta berbagai bunga warna-warni yang menghiasi seantero taman. Lengkap dengan area labirin, kolam, dan bangku taman yang cocok jadi tempat piknik atau sekadar untuk berfoto-foto.

"Saya senang para pengunjung menikmati dan menghargai gereja pohon saya," kata Cox. "Pengunjung mengatakan bahwa gereja pohon membuat rileks dan menghilangkan kekhawatiran mereka. Saya menemukan 'feedback' itu sangat menyenangkan," tambahnya.

Gereja pohon dan taman ini akan kembali dibuka mulai 25 Oktober mendatang setiap hari Minggu pukul 10:00 sampai 16:00.

Biaya tiket bagi orang dewasa seharga NZD20 atau Rp195 ribu. Untuk anak-anak di bawah 14 tahun akan dikenakan NZD10 atau setara Rp97 ribu sementara bagi anak berusia di bawah lima tahun tidak perlu membayar tiket masuk. (sam)

Baca juga:

5 Gerai McDonald's Paling Unik di Dunia, Ada yang Dalam Pesawat!

#Gereja #Bangunan Suci #Hutan #Taman #Pohon
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness
Bagikan