TIM Raksasa Dota 2 dari Eropa Barat OG memastikan diri menjadi pemenang kompetisi ESL One Dota 2 Stockholm Major, Minggu (22/5). Di babak final kompetisi tersebut OG berhasil mengalahkan tim raksasa asal Amerika Utara TSM FTX dengan kemenangan telak 3-1.
Perjuangan OG di Stockholm Major dibuat lebih luar biasa dengan fakta bahwa mereka menang dengan skuad yang tidak lengkap dengan digantikan oleh Stand-in setelah Mikhail "Misha" Agatov dan Evgenii "Chuvash" Makarov menghadapi masalah visa. Alhasil, veteran OG dan juara The International dua kali Sébastien "Ceb" Debs dan Johan "N0tail" Sundstein menggantikan posisi mereka.
Baca Juga:
Setelah penampilan yang solid di babak penyisihan grup, OG mendapatkan tempat di upper bracket di babak playoff dan menghadapi TSM di babak pertama. TSM berhasil menyapu OG dalam pertemuan pertama mereka di turnamen untuk menjatuhkan mereka ke braket yang lebih rendah.

TSM kemudian melanjutkan untuk menyapu Gaimin Gladiators 2-0 dan mengalahkan Tundra Esports 2-1 untuk memastikan diri menjadi tim pertama yang berada di final Stockholm Major.
Sementara itu, OG berhasil menuntaskan lower bracket dengan baik. Perjuangan mulus mereka dimulai dengan kemenangan 2-0 atas BOOM Esports sebelum mengalahkan Fnatic dengan skor 2-1. Setelah itu, mereka mencetak tiga kemenangan dengan skor 2-0 berturut-turut atas Thunder Awaken, Gaimin Gladiators, dan Tundra Esports. Pada akhirnya, OG Kembali bertemu dengan TSM di babak final.
Skuad TSM sebenarnya memulai pertandingan dengan sangat kuat, karena mereka mengambil kemenangan telak hanya dalam 33 menit di game pembuka dengan keunggulan 31-9.
Namun, OG tidak menyerah begitu saja, karena dengan cepat mereka membalasnya di game ke dua dan membuat skor menjadi seri 1-1, setelah mengalahkan TSM selama 38 menit. Pada game tersebut Bozhidar "bzm" Bogdanov dengan Storm Spirit-nya mencatat 14 kill sementara itu Ammar "ATF" Al-Assaf dengan Night Stalker-nya melakukan 12 kill.
Game ke tiga yang sangat penting dari seri ini dimenangi Kembali oleh OG dalam perjuangan keras selama 41 menit. Ada sumbangsih pula dari penampilan menonjol bzm yang menggunakan Invoker dan Artiem "Yuragi" Golubiev dengan Templar Assassin-nya untuk memenangi game ke tiga.
Baca Juga:
Tembus Rp506 Miliar, Dota 2 The International 10 Jadi Turnamen dengan Hadiah Terbesar di Dunia
Kedua pemain tersebut memimpin tim mereka dengan masing-masing 12 dan 11 kill, dan yang lebih hebatnya mereka berdua masing-masing hanya mati sebanyak dua kali dalam game tersebut.
OG mencium bau-bau kemenangan pada game ke empat, karena mereka benar-benar dominan atas TSM dengan skor 37-4. Beberapa manuver apik dari duet Tommy "Taiga" Le dengan Grimstroke-nya dan Ceb dengan Windranger-nya membuat OG mendominasi laning stage.
Dominasi OG pada game ke empat memaksa TSM melakukan “GG call” setelah 33 menit dan memastikan game tersebut Kembali menjadi milik OG dan membuat mereka keluar sebagai juara dengan skor akhir 3-1.

Pada game ke empat tersebut, Yuragi dengan Bloodseeker-nya mencatat 11 kill dengan hanya dua kali mati, sementara itu bzm Storm Spirit-nya mencatatkan 10 kill bersih, juga ATF yang mencatat 9 kill bersih untuk menutup game.
Dengan kemenangan tersebut, OG merebut hadiah utama sebesar USD 200 ribu atau sekitar Rp 3 miliar dengan perolehan 680 poin Dota Pro Circuit (DPC), Dan memastikan satu tempat di The International 11.
Sementara itu, TSM berhasil membawa pulang USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar dengan memperoleh 610 poin DPC sebagai hiburan. Perolehan poin DPC OG dan TSM dari Stockholm Major juga membuat mereka mendapatkan undangan langsung dari The International 11. (ref)
Baca Juga:
Juara di TI 10 Dota 2, Team Spirit Bawa Pulang Rp 253 Miliar