Kesehatan

Obat dari Magic Mushroom dapat Mengatasi Depresi Parah

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 15 November 2022
Obat dari Magic Mushroom dapat Mengatasi Depresi Parah
Obat itu beraksi langsung pada otak, membuatnya menjadi lebih fleksibel untuk terapi. (Foto: Unsplash/Ali Bakhtiari)

BUKAN hanya untuk kebutuuhan rekreasi, ternyata magic mushroom memiliki manfaat medis. Sebuah percobaan menunjukkan, sebuah obat yang mengandung senyawa jamur halusinogen dapat memperbaiki gejala depresi berat hingga 12 minggu.

Sebuah tablet dengan kandungan psilocybin 25mg dapat membuat pasien dalam keadaan seperti mimpi, kondisi yang ideal untuk melakukan terapi psikologis agar dapat lebih berhasil.

Namun, para peneliti mengingatkan, efek samping jangka pendek bisa menakutkan dan diperlukan kehadiran pendamping terapis atau tenaga medis dalam penggunaannya. Selain itu, untuk memastikan keamanan, penelitian yang lebih besar dengan tindak lanjut yang lebih lama masih diperlukan.

Diperkirakan 100 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi klinis serius yang tidak merespon pengobatan yang kini tersedia. Sebanyak 30 persen dari angka tersebut mencoba bunuh diri. Itulah mengapa uji coba obat baru ini menjadi penting dalam dunia kesehatan mental.

Para ilmuwan telah mempelajari efek psilocybin pada gangguan kesehatan mental selama bertahun-tahun. Studi terbaru tersebut tampak menjanjikan tetapi terlalu singkat untuk menilai efek jangka panjang.

Dalam uji coba terbaru ini, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, dosis 1mg, 10mg dan 25mg diuji pada total 233 orang dari 10 negara di Eropa dan Amerika Utara, dengan 25mg memberikan hasil terbaik.

Baca juga:

Diet Sehat Bantu Lawan Depresi Pada Pria Muda

Obat dari Magic Mushroom dapat Mengatasi Depresi Parah
Para ahli lain menunjukkan bahwa efek obat tersebut mulai hilang setelah 12 minggu. (Foto: Pexels/Leeloo Thefirst)

'Mimpi terjaga'

Sebagian besar peserta uji coba obat tersebut telah mengalami depresi berat selama lebih dari satu tahun dan berusia sekitar 40 tahun, demikian dijelaskan para peneliti dari Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience di King's College London dan South London dan Maudsley NHS Foundation Trust, Inggris.

Setelah satu dosis 25mg psilocybin Comp360, bersama psikoterapi, hasilnya:

1. Satu dari tiga tidak lagi didiagnosis sebagai depresi pada tiga minggu.

2. Satu dari lima melihat peningkatan yang signifikan pada 12 minggu.

Penulis studi dan konsultan psikiater Dr James Rucker mengatakan, obat itu dianggap memiliki aksi langsung pada otak, membuatnya menjadi lebih fleksibel dan memberikan kesempatan untuk terapi.

Para pasien, berbaring di tempat tidur di ruangan yang tenang, mengalami 'perjalanan' psikedelik yang digambarkan sebagai 'mimpi terjaga' selama enam hingga delapan jam. "Ini bisa sangat positif tetapi juga bisa negatif," kata Dr Rucker kepada BBC News.

"Kenangan sulit dari masa lalu dapat muncul, misalnya, pada saat yang sama ketika merasakan hubungan kembali dengan diri sendiri dan perasaanmu," sambungnya. Itulah mengapa dibutuhkan kehadiran seorang terapis yang siap memberikan dukungan.

Baca juga:

Resistensi Insulin Bisa Jadi Penyebab Depresi

Obat dari Magic Mushroom dapat Mengatasi Depresi Parah
Efek samping jangka pendek bisa menakutkan dan diperlukan kehadiran pendamping terapis. (Foto: Pexels/cottonbro studio)

Masalah keamanan

Hari berikutnya dan seminggu kemudian, pasien diberikan dukungan psikologis untuk menceritakan pengalaman mereka. "Pasien berubah dari 'Apa yang salah dengan saya?' menjadi 'Apa yang terjadi padaku?'," kata psikoterapis Nadav Liam Modlin.

Beberapa pasien di semua kelompok mengalami efek samping, seperti sakit kepala, mual, kelelahan ekstrem, serta pikiran untuk bunuh diri. Efek samping ini tidak umum, kata para peneliti, tetapi para ahli lain mengatakan hal tersebut bisa menjadi masalah keamanan.

Kepala psikiatri Universitas Edinburgh Prof Andrew McIntosh mengatakan uji coba memberikan bukti terkuat sejauh ini, untuk menunjukkan bahwa sudah didapatkan lampu hijau untuk uji coba psikedelik lebih lanjut, lebih besar, dan lebih lama.

"Psilocybin mungkin (suatu hari nanti) memberikan alternatif potensial untuk antidepresan yang telah diresepkan selama beberapa dekade," tambahnya.

Namun, para ahli lain menunjukkan bahwa efek obat tersebut mulai hilang setelah 12 minggu. "Depresi bisa menjadi masalah jangka panjang dan periode tindak lanjut yang lebih lama dari 12 minggu harus digunakan," kata Dr Ravi Das, dari University College London.

Percobaan yang lebih besar akan segera dimulai akan mempelajari berapa banyak dosis yang diperlukan untuk mencegah depresi kembali. Menurut para ahli, mungkin butuh tiga tahun sebelum obat itu mendapat izin penggunaan dan peredaran. (aru)

Baca juga:

Kurang Vitamin D Picu Depresi?

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Depresi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan