Nyaris 40 Ribu Warga Jakarta Masih Jalani Perawatan karena COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 06 Maret 2022
Nyaris 40 Ribu Warga Jakarta Masih Jalani Perawatan karena COVID-19
Papan pengumuman penutupan terpajang di pintu masuk kawasan taman Lapangan Banteng terkait antisipasi COVID-19, Kamis, (19/3/2020). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.com - Jumlah warga Jakarta yang masih berjuang melawan COVID-19 rupanya terbilang tinggi.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data Sabtu (5/3), pemerintah mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta menyentuh angka 30-an ribu kasus.

”Untuk jumlah kasus aktif kini sebanyak 30.930 (orang yang masih dirawat/isolasi). Untuk itu kami mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi,” kata Dwi kepada wartawan yang dikutip Minggu (6/3).

Baca Juga:

Jabar Kehilangan Pendapatan Rp 5 Triliun karena Pandemi COVID-19

Angka ini sebenarnya menurun 2.247 dibandingkan sebelumbya

Lalu, data Provinsi DKI Jakarta juga mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 31.011 spesimen.

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 27.599 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.059 positif dan 24.540 negatif.

Selain itu, dilakukan pula tes Antigen sebanyak 49.883 orang dites, dengan hasil 2.380 positif dan 47.503 negatif.

Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.148.415. Dengan tingkat kesembuhan 96,2 persen, dan total 14.779 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2 persen.

"Sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6 persen,” jelasnya.

Target tes WHO adalah seribu orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen). Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per pekan.

Target ini diklaim telah Pemprov DKI berhasil lampaui selama beberapa waktu.

"Dalam seminggu terakhir ada 224.730 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 929.337 per sejuta penduduk,” ucapnya.

Baca Juga:

Positif COVID-19, Praveen/Melati dan Dejan/Gloria Batal Bertanding di Jerman Terbuka

Sayangnya, Dwi menyebut kasus positivity rate di ibu kota masih di atas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.

”Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1 persen,” jelas dia.

Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penambahan kasus positif COVID-19 harian di Jakarta masih tinggi.

Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pada 140 rumah sakit rujukan di DKI namun turun menjadi 33 persen.

"Kasus harian COVID-19 memang masih tinggi, tapi BOR menurun menjadi 33 persen. Dari 6.705 bed yang tersedia, terpakai 2.215 bed," kata Riza Patria, Jumat (4/3).

Riza Patria menjelaskan, tingkat keterisian bed pada unit rawat intensif (ICU), saat ini 42 persen dari 960 bedyang tersedia.

"Di ICU dari 960 bed, terpakai 431 bed atau 42 persen," ucap Riza.

Riza juga menegaskan, kasus konfirmasi positif COVID-19 varian Omicron di Jakarta juga stabil dan cenderung menurun.

"Kasus Omicron saat ini ada 4.830 kasus. Kasus impor 1.775 kasus dan transmisi lokal 3.055 kasus, atau sama dengan 63 persennya," ucapnya.

Riza menyebut, pihaknya akan terus memastikan peningkatan sarana dan prasarana termasuk tempat tidur, laboratorium, tenaga kesehatan, obat-obatan, hingga oksigen, untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

"Dari semuanya yang terpenting sesungguhnya disiplin dan kepatuhan seluruh warga Jakarta," tutur Riza. (Knu)

Baca Juga:

Syarat Indonesia Keluar Dari Pandemi COVID-19

#COVID-19 #Kasus COVID-19
Bagikan
Bagikan