NINTENDO memiliki rencana besar di 2023. Sepanjang 2023 Nintendo berkomitmen untuk meningkatkan produksi konsolnya. Rencana besar ini terlahir setelah kesuksesan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Bahkan, Nintendo tetap berkomitmen untuk merealisasikan rencana ini meski kekurangan pasokan chipset untuk konsol tersebut.
Mengutip laman Siliconera, kurangnya pasokan chipset semikonduktor yang telah terjadi sejak 2020 ini memang menjadi suatu permasalahan di beberapa industri, termasuk video game. Bahkan permasalahan ini membuahkan kejadian tidak mengenakkan bagi para gamer, termasuk harga yang melonjak tinggi.
Baca Juga:
Padahal untuk sebuah konsol yang rilis pada 2017, Nintendo memang sudah harus merilis konsol terbaru untuk melanjutkan ekosistem video game yang sudah menginjak generasi selanjutnya seperti PlayStation 5 dan Xbox Series X/S yang rilis dekade ini.
Kehadiran The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom pun akan membuat para gamer awam Nintendo Switch siap memborong habis stok konsol yang sudah menipis. Game RPG yang termasuk sekuel pertama dari The Legend of Zelda: Breath of the Wild ini memberikan potensi besar Game of the Year di 2023, setelah Splatoon 3 yang menjadi game terbaik untuk mode multiplayer online yang telah rilis di 2022.
Baca Juga:
Star Wars: Knights of the Old Republic Remake Hadir di PS5 dan PC
Dengan stok yang akan diperbarui, Nintendo pun merilis edisi khusus Nintendo Switch OLED yang terinspirasi dari The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Ini seakan mengisyaratkan hilangnya harapan untuk generasi terbaru Nintendo Switch, meski pada trailer pertama sekuel tersebut memiliki grafis yang jauh lebih memukau. Namun, game tersebut tetap mengalami permasalahan performa di Nintendo Switch, Nintendo Switch Lite, maupun Nintendo Switch OLED.
Amat mungkin bagi Nintendo untuk mengumumkan konsol generasi terbaru Nintendo Switch pada 2023 ini, dan akan merilis gelombang pertama konsol next-gen Nintendo di 2024. Namun, masih belum diketahui apakah konsol ini akan menjadi konsol hibrida yang menjadi handheld layaknya Nintendo Switch, atau hanya sekedar menjadi konsol rumahan seperti yang dirilis oleh Sony dan Microsoft. (dnz)
Baca Juga:
Tangguhnya Support Player DOTA 2, Pas Menang Malah Tidak Diapresiasi