COFFEE shop dan cafe semakin banyak, namun tak semua bisa bertahan. Resto-resto harus memiliki satu esensi unik yang berbeda dan mampu melahirkan pengalaman baru bagi para pelanggan.
Nah salah satu cafe yang memiliki konsep unik adalah Journey To The South (JTTS). Selain menawarkan kopi premium yang nikmat dan berkualitas, cafe dengan desain interior keren yang terletak di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan itu memiliki beberapa menu baru yang sangat menggugah selera.
Pada Senin (14/12) JTTS memperbarui beberapa menunya. Tak tanggung-tanggung, JTTS juga berkolaborasi dengan chef ternama Ernest Christoga. Kolaborasi itu melahirkan kategori menu makanan baru: Asian Tapaz. Dalam kategori menu ini, terdapat beberapa dimsum fusion termasuk DIY Korean Bulgogi Taco, Shrimp Cakwe with French Bisque, dan Japanese Mentaiko Siomay yang hanya tersedia di JTTS.
Baca Juga:

"Idealisme gue sendiri lebih ke pengalaman. Gue the creator of experience. Gue percaya every single dish, every single cup, every single plate itu harus ada experiencenya. Jadi kalau bisa deliver the experience kepada pelanggan, akan sangat menyenangkan," ungkap Ernest Christoga, kepada Merahputih.com.
Ernest mengatakan bahwa tujuannya bergabung dengan JTTS adalah untuk memodernisasi makanan klasik, terutama dimsum. Jika biasanya dimsum hanya terdiri dari tiga potong dan dimakan dengan saus, Ernest ingin memodifikasinya agar lebih menarik dengan versi Tapas.
"Ada beberapa menu yang kita elevate levelnya supaya emang lebih bagus sih. Biasanya kita kan kalau makan dimsum itu kan dikasih saus. Nah ini kita contohnya buat cakwe, filling dengan prawn, kita kasih prawn bisque. Prawn bisque basically saus gitu tapi lebih ke french term, makanan Prancis," ungkap founder Crealto Project Indonesia sekaligus Research & Development Antarakata Group, Semarang.
Baca Juga:
Begitu juga dengan Taco. Hidangan ini memungkinkan pelanggan untuk DIY (do it yourself) Taco yang terdiri dari daging bulgogi ala Korea dan tortilla ala Mexico.
Hidangan The Mantega Chicken Skin dijamin memberikan pengalaman baru melahap sajian ayam. "Kita bilang ada kulit goreng, ya kulit goreng. Tapi spesial banget karena ada truffle oil-nya lalu juga ada menteganya, ada saus menteganya," jelas sang putra sulung dari Anne Avantie ini.
Baca Juga:

Baginya, sangat menarik untuk menggabungkan antara makanan A, B, dan C dalan satu piring dan melahirkan konsep dan experience baru. "Karena menurut gue yang utama itu experience. Nah datangnya dari mana? Ya dari pengalaman-pengalaman lain yang digabung jadi satu," jelas Ernest.
Menurut Ernest, berbagai menu makanan ini pun sengaja dibuat spektakuler agar bisa menyeimbangi dengan kualitas kopi premium yang tersedia di JTTS.
"JTTS itu, kita bilang sebagai benar-benar proper coffee, dan kita memang orang yang aktif di industri kopi. Kita lihat kopi di JTTS yang sangat menarik. Jadi gue mau elevate supaya menu makanannya juga selevel dengan menu minumannya di sini," jelasnya.

Aang Sunadji, salah seorang pendiri JTTS pun mengatakan harapannya atas kolaborasinya dengan chef Ernest Christoga. "Kita berharap bisa menyajikan kopi yang enak buat teman di Kemang, area Jakarta Selatan, plus makanan yang enak," ungkapnya kepada Merahputih.com.
Awalnya, kehadiran makanan yang enak pun lahir dari para pelanggan setia a tale of Two Coffee Beans, coffee shop miliknya yang terletak di Gading Serpong. Mereka menuntut kehadiran makanan yang tidak kalah enak dengan kopi yang disajikan. Akhirnya terciptalah kolaborasi ciamik ini, walau dibuatnya di Jakarta Selatan.
"Jadi lo harus coba sesuatu yang berbeda. Menu Asia yang mungkin lo belum pernah temukan di tempat lain. Dan yang pasti juga lo bisa nyobain Geisha coffee. Karena kita selalu punya Geisha. Buat penikmat kopi, pencinta kopi yang mau cari Geisha bingung kemana, di JTTS ada. Jika di Serpong kejauhan, mainnya ke Kemang aja," tutup Aang. (SHN)
Baca Juga:
Festival Kuliner Bakal Ramaikan Liburan Akhir Tahun di Malioboro