New York Gunakan Lampu Ultraviolet di Subway dan Bus untuk Bunuh Virus Corona

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 05 Mei 2020
New York Gunakan Lampu Ultraviolet di Subway dan Bus untuk Bunuh Virus Corona
New York Gunakan Lampu Ultraviolet Untuk Bunuh Virus Corona (Foto: william manning/corbis)

PERUSAHAAN penyedia jasa Subway (kereta bawah tanah) dan Bus, Metropolitan Transport Authority Kota New York belum lama ingin mengumumkan telah memiliki cara untuk mengatasi virus Corona .

Menurut New York Daily News, agensi itu akan mulai menggunakan siner ultraviolet yang kuat, sebagai bagian dari program sanitasi yang ditingkatkan di Subway dan Bus.

Baca Juga:

Inggris Mulai Uji Coba Aplikasi Pelacak COVID-19

Upaya itu merupakan bagian dari kemitraan dengan Columbia University, yang berteori bahwa lampu UV bisa digunakan untuk membunuh penyakit pada sistem transit.

Seperti yang dilansir dari laman The Verge, mulai 11 Mei 2020, lampu UV akan ditempatkan pada mobil, kereta bawah tanah dan bus.

Mulai tanggal 11 Mei lampu ultraviolet akan ditempatkan pada kereta dan bus (Foto: curbed ny)

Di mana lampu tersebut memancarkan sinar yang disebut UVC, bagian obscure relatif dari spektrum yang terdiri dari panjang gelombang cahaya, yang lebih pendek serta lebih energik, namun bisa berbahaya bagi manusia bila terpapar langsung.

UVC sangat baik dalam membunuh material organik, baik pada manusia atau partikel virus. Namun belum diketahui apakah itu bisa efekti dalam membunuh virus Corona.

Lampu dan robot UVC biasanya digunakan untuk membersihkan air, benda-benda seperti peralatan laboratorium, ruang-ruang bus dan pesawat terbang.

Baca Juga:

Setelah India, Kini Giliran Prancis yang Akan Uji Coba Aplikasi Pelacak COVID-19

Jika Metropolitan Transport Authority memperoleh hasil yang baik, pejabat transit mengatakan mereka akan memperluasnya untuk menerapkan di lebih banyak kereta api dan bus.

Presiden Donald Trump sendiri memuji sinar ultraviolet dan desifektan, sebagai perawatan potensial bagi orang yang sakit dengan COVID-19, meskipun keduanya sangat berbahaya bagi manusia. Namun Trump kemudian mengklaim bahwa dia bersikap sarkastik.

Gubernur New York umumkan akan melakukan penyemprotan desifektan secara luas pada 6 Mei 2020 (Foto: pixabay/tripsavvy)

Pekan lalu, Gubernur New York Anrew Cuomo dan Walikota New York City Bill de Blasio, mengumumkan langkah menghentikan layanan kereta bawah tanah, dari jam 1 pagi hingga jam 5 pagi setiap malam. Guna melakukan penyemprotan desinfektan yang ekstensif mulai tanggal 6 Mei 2020.

Namun saat ini Metropolitan Transport Authority (MTA) melaporkan penurunan 90 persen penumpang sejak awal pandemi. Pihak MTA sendiri terpaksa membatasi beberapa layanan karena penurunan permintaan. Sementara banyak pekerja penting yang masih mengandalkan transit untuk pulang pergi dari tempat kerja setiap hari.

Mirisnya, sejauh ini sudah lebih dari 80 karyawan MTA telah meninggal dunia akibat terpapar virus Corona. (Ryn)

Baca Juga:

India Wajibkan Semua Pekerja Gunakan Aplikasi Pelacak COVID-19

#COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan