PLATFORM layanan streaming Netflix, memberikan perhatiannya terhadap perempuan, khususnya di industri film melalui acara Reflections of Me, Kamis (17/3). Kegiatan ini digelar dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional yang diperingati beberapa waktu lalu.
Reflections of Me dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari influencer, awak media, komunitas film dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
"Acara ini diadakan untuk memberi penghargaan kepada para perempuan penuh inspirasi baik di depan dan belakang layar, menghubungkan orang-orang dari beragam latar belakang dan budaya, serta merayakan keragaman kisah tentang perempuan di Hari Perempuan Internasional," kata Vice President, Public Relations - Asia Pacific Netflix Amy Kunrojpanya, seperti dilansir ANTARA, Jumat (17/3).
Pada acara ini, turut hadir para pembicara ternama seperti Kritikus Film dari India Anupama Chopra, penulis asal Vietnam-Irlandia Eirene Tran Donohue, sutradara lokal Kamila Andini, aktris sekaligus sutradara dan produser asal Thailand Manatsanun ‘Donut’ Phanlerdwongsakul, serta sutradara asal Filipina Marla Archeta.
Baca juga:
Netflix Hadirkan Film Dokumenter Kisah Pembunuhan Paling Terkenal di Kanada

Para insan kreatif ini berbagi pengalaman mereka sebagai perempuan dalam industri kreatif hingga pengaruh positif dalam melibatkan lebih banyak perempuan di depan dan balik layar.
"Saya rasa sekarang industri film sudah mulai terbuka dalam eksplorasi karakter perempuan Asia,“ ujar Manatsanun.
Aktris yang membintangi serial The Cave Rescue itu menambahkan, hal ini menjadi pertanda baik, mengingat karakter perempuan Asia dalam film kerap digambarkan pada posisi derajat yang lebih rendah. Sementara pada film barat, karakter orang Asia sangat berdasar pada stereotip.
Baca juga:

“Dahulu, karakter perempuan Asia pada film barat kebanyakan kita temukan sosok seorang ibu konservatif, atau, seorang anak perempuan yang memberontak dari keluarganya,” tambahnya.
Sementara Anupama Chopra, membahas mengenai penggambaran sosok perempuan pada film di negaranya yang dianggap kurang adil. Menurutnya, perempuan kerap ditampilkan berdasarkan tuntutan-tuntutan yang ada di masyarakat.
"Di Bollywood, perempuan digambarkan seperti seorang dewi, padahal perempuan tidak harus seperti itu, seakan perempuan yang tidak memiliki sifat itu, dianggap tidak sempurna,” ujar Chopra.
Senada dengan Manatsanun, Chopra mengaku senang melihat industri perfilman yang perlahan mulai mendengar dan menyuarakan isu-is ketimpangan pada perempuan.
Pihak Netflix juga mengamini harapan para perempuan pelaku perfilman dengan lebih terbuka dan fleksibel dalam merepresentasikan perempuan dan karakter lainnya pada konten-konten di platform itu.
“Di Netflix, kami yakin bahwa kisah-kisah menakjubkan bisa berasal dari mana saja dan dampak terbaik dari kisah-kisah tersebut adalah terciptanya rasa empati serta pemahaman. Sudah selayaknya ada lebih banyak representasi yang tercermin di layar, dan kami ingin memberi pengalaman luar biasa saat publik melihat cerminan mereka dalam tayangan Netflix,” tutup Amy. (and)
Baca juga:
Series 'The Witcher' Segera Tayang di Netflix