Nelayan Keluhkan Harga Garam Tinggi

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 27 Agustus 2017
Nelayan Keluhkan Harga Garam Tinggi
Petani memanen garam. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

MerahPutih.com - Sejumlah perajin ikan asin di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, mengeluhkan tingginya harga garam, karena menyebabkan biaya produksi pengolahan ikan asin semakin besar.

Salah seorang perajin ikan asin Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir, Ruspin (47) di Kuala Pembuang, Sabtu mengatakan, tingginya harga sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

"Kalau sebelumnya garam yang didatangkan dari Pulau Jawa hanya Rp 50 ribu per karung. Namun, saat ini harga garam sudah mencapai Rp 250 ribu per karung," kata Ruspin.

Ruspin yang sudah enam tahun menggeluti usaha pembuatan ikan asin ini menjelaskan, dalam kondisi normal atau ketika pasokan ikan lancar, para perajin mampu memproduksi ikan asin antara 300-500 kilogram dalam sekali proses pembuatan yang memakan waktu hingga tiga hari.

"Dalam sekali pembuatan itu diperlukan sedikitnya 50 kilogram garam, artinya kalau ingin membuat ikan asin lebih banyak, maka biaya produksinya terutama untuk membeli garam akan semakin besar," katanya.

Menurutnya, meski harga garam melambung tinggi. Namun, para perajin ikan asin yang berada di pesisir Bumi Gawi Hatantiring tidak berani menaikkan harga jual ikan asin karena takut tidak laku dijual. Seperti ikan asin telang Rp 60-70 ribu per kilogram dan ikan asing jenis tenggiri Rp 75-80 ribu per kilogram.

"Karena banyak masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari usaha pembuatan ikan asin. Jadi, mau tidak mau usaha itu tetap dijalankan meski untungnya sedikit," katanya. (*)

Sumber: ANTARA

#Garam #Ikan Asin
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan