MerahPutih.com - Tren volume pengguna Kerta Rel Listrik (KRL) dalam beberapa pekan terakhir ini menunjukkan kenaikan.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mencatat, volume rata-rata pengguna KRL Jabodetabek setiap hari Senin sepanjang bulan Desember ini sebanyak 490.844 pengguna.
"Atau lebih tinggi 4 persen dibandingkan dengan jumlah volume rata-rata pengguna KRL pada hari kerja lainnya sepanjang bulan Desember ini, yaitu sebanyak 471.026 pengguna," kata Anne kepada wartawan, Minggu (19/12).
Baca Juga:
Selama Natal dan Tahun Baru 2022, KRL Beroperasi Mulai Pukul 04.00 WIB
Pergerakan pengguna KRL pada hari kerja juga masih terkonsentrasi pada jam-jam sibuk, di pagi hari terkonsentrasi pada pukul 06.00 – 08.00 WIB, sedangkan pada sore hari terkonsentrasi pada pukul 16.00 – 18.00 WIB. Selain di waktu tersebut KRL nampak lebih lengang dan tidak ada antrean penyekatan pengguna.
KAI Commuter juga tetap mengoperasikan KRL Jabodetabek sebanyak 1.005 perjalanan tiap harinya, dengan total 94 rangkaian KRL.
"Sedangkan sebelumnya pada masa PPKM Level 4 kemarin, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 983 perjalanan KRL tiap harinya," imbuh Anne.
Pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), KAI Commuter tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan pengguna KRL memakai masker ganda.
Masker ganda yang disarankan adalah masker medis di dalam yang dilapis kembali dengan masker kain.
Sementara untuk masker yang filtrasinya telah mencukupi yaitu antara lain KF94, KN95, dan N95 maka tidak perlu dipakai berlapis dengan masker lainnya.
"Penutup hidung dan mulut jenis scuba maupun buff juga tidak dapat digunakan sebagai masker untuk pengguna KRL," tutur Anne.
Baca Juga:
Jelang Nataru Penumpang KRL Tembus 400 Ribu Per Hari
Selain itu, protokol kesehatan termasuk mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, serta menjaga jarak tetap berlaku.
Calon pengguna KRL juga wajib menunjukkan sertifikat vaksin secara fisik maupun digital, ataupun memindai kode QR lewat aplikasi PeduliLindungi kepada petugas.
KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan mencari tahu syarat naik KRL, jadwal perjalanan, dan informasi kondisi kepadatan di stasiun.
KAI Commuter juga tetap memberlakukan pembatasan jumlah pengguna yang dapat naik KRL.
Petugas akan melakukan penyekatan dan antrean di stasiun bila kuota pengguna di dalam KRL sudah terpenuhi.
Aturan-aturan tambahan dalam menggunakan KRL juga tetap berlaku.
Seperti aturan untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam saat berada di dalam kereta.
Hingga penggunaan lansia dan pengguna dengan barang bawaan yang besar hanya diizinkan menggunakan KRL pada pukul 10:00 – 14:00.
"Atau di luar jam-jam sibuk, serta anak balita sementara dapat naik KRL hanya untuk keperluan medis yang ditunjukkan dengan surat-surat," jelas Anne.
Pengguna dapat mengatur waktu perjalanannya dengan melihat jadwal, posisi real time kereta dan kondisi antrean di stasiun melalui aplikasi KRL Access.
Dengan perencanaan yang baik dan mengikuti berbagai protokol kesehatan yang berlaku bisa menciptakan transportasi KRL yang sehat, aman dan nyaman bagi para penggunanya.
KAI Commuter mengimbau untuk lebih disiplin dan taat lagi menjalankan protokol kesehatan dalam menggunakan transportasi KRL.
"Ini sehubungan dengan varian baru virus sudah ditemukan masuk ke Indonesia," tutup Anne. (Knu)
Baca Juga:
Jumlah Penumpang KRL Capai Rekor Tertinggi Sepanjang 2021