Nasib Miris Artis Wayang Orang Bharata

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 08 Agustus 2015
Nasib Miris Artis Wayang Orang Bharata
Budiono sehari-hari berperan sebagai Bima dalam Wayang Orang Bharata, hidupnya memprihatinkan (Foto: MP/Hadi)

MerahPutih Budaya - Bagaimana kehidupan artis wayang orang? Budiono (45) adalah tokoh Bima dalam pementasan Mahabarata di Wayang Orang Bharata. Sosoknya yang tegas dan berwibawa, serta perjuangan yang panjang menjadikan dia pantas mendapatkan peran utama. Biasanya di dunia layar kaca atau layar lebar seorang tokoh utama pasti mendapatkan bayaran yang tidak sedikit, minimal puluhan juta bisa dia dapatkan. Tapi itu tdak berlaku bagi artis wayang orang. Kehidupan pemain wayang orang memprihatikan kalau tidak dibilang miris. Honor pentas hanya untuk makan sekali. 

Bergabung sejak tahun 1995, Budiono memiliki sepetak rumah yang terletak di belakang gedung Wayang Orang Bharata, hanya berjarak sekitar 25 meter. Kehidupan menjadi seniman bukanlah pilihan, baginya adalah sebuah kewajiban. Walaupun kenyataan pahit harus diterimanya.

“Sukanya bisa melestarikan kesenian asli Jawa, tapi dukanya ya banyak,”ujar Budiono ayah dua anak ini.

Dia mengungkapkan jika gaji dirinya hanya Rp35 ribu seminggu atau sebulan Rp150 ribu, dengan dua anak yang dimilikinya tidak cukup untuk kebutuhan hidup di kota Jakarta. Untuk mensiasatinya, dia membantu sang istri untuk berjualan depan rumahnya.

Sejak bergabung pada tahun 1995 silam, Budiono sudah menyadari menjadi seorang seniman tidak akan membuat dirinya berkecukupan apalagi kaya. Tapi semangat untuk melestarikan budaya itulah yang membuatnya tetap bertahan.

Sangatlah tidak adil ketika para pejuang budaya hanya dibayar seharga satu porsi makanan cepat saji, namun apalah daya seniman hanya bisa menyarakan, tapi keputusan ada di tangan pemerintah.

Dia menceritakan jika dia beserta kawan-kawan seperjuangannya, iri melihat pelaku seni Kabuki di Jepang. Pemerintah Jepang sangat menghargai setiap kesenian dan pelaku seni.

“Kalau di jepang seniman tidak perlu memikirkan masalah keuangan, karena mereka digaji, tapi kalau kita jangankan gaji bulanan, mikir buat besok makan apa saja kami bingung,”tutur Budiono.

Selain Budiono, banyak pula kawan seperjuangannya yang nyambi sebagai penata rias, pengajar atau pelatih tari.

“Kalau pemerintah serius melestarikan budaya, pasti juga akan mensejahterakan senimannya,”ujar M Yunus selaku Humas dan Kepala rumah tangga Wayang Orang Bharata.(hdi)

 

Baca Juga:

Sesajen Bubur Merah Putih Ritual Khas Wayang Orang Bharata

Fenomena Mistik di Gedung Wayang Orang Bharata

Wayang Orang Bharata Hidup Enggan, Mati Segan

Wayang Orang Bharata Lahir dari Sapta Marga TNI

Wayang Orang Bharata, Serpihan Budaya yang Tersisa di Jakarta

#Budaya Indonesia #Seni Tradisional Jawa #Wayang Orang Bharata
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan