NasDem Tolak Sekolah di DKI Jadi Isolasi Kasus Corona

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 01 Mei 2020
NasDem Tolak Sekolah di DKI Jadi Isolasi Kasus Corona
Petugas medis mengumpulkan peralatan seusai melakukan tindakan terhadap seorang pasien di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Dumai, Riau, Jumat (13/3). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/ama

MerahPutih.com - Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menolak usulan Pemprov DKI yang berencana menyulap sekolah-sekolah di ibu kota menjadi tempat isolasi tenaga medis dan pasien terinfeksi corona.

Menurut dia, niatan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI itu membuat khawatir masyarakat yang rumahnya bermukim di dekat sekolah yang dijadikan tempat karantina kasus COVID-19.

Baca Juga

Waspada! Ibu Kota Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Disertai Petir

"Akan menimbulkan traumatis tersendiri serta letak sekolah yang berdekatan dengan lingkungan warga menjadi polemik, ketakutan tersendiri bagi masyarakat," kata Wibi kepada MerahPutih.com, Jumat (1/5).

Keresahannya, kata Wibi, karena warga akan takut tertular dan diyakini kasus penyakit mematikan dari Wuhan itu akan meningkat di DKI bila sekolah dijadikan tempat isolasi. Mengingat tak ada sekolah yang berjauhan dengan permukiman.

Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino

Anggota Komisi A ini meminta Pemda DKI untuk memikirkan ulang kembali dan disarankan untuk mencari lokasi lain jangan tempat untuk menimbah ilmu itu di rombak jadi isolasi corona.

Sebab, menurut dia, masih banyak gedung lain di Jakarta yang layak layak dijadikan tempat isolasi pasien terinfeksi COVID-19. Syaratnya, fasilitas itu harus jauh dari masyarakat.

"Pemprov tak hanya memikirkan pasien terinfeksi virus corona saja. Psikologi masyarakat perlu diperhatikan," terang dia.

Baca Juga

Pemprov DKI Terima Sumbangan Kamar Tidur Sementara untuk Tim Medis Corona

Pemprov DKI, lanju dia, harus mempelajari cara negara lain melakukan langkah serupa. Pembelajaran itu diperlukan untuk mengatur strategi penanganan corona di Jakarta.

"Harusnya kajian dan pencarian akan lokasi yang tepat untuk orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan pasien positif ini jauh lebih bijak," tutup Wibi. (Asp)

#DPRD DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan