NasDem, PKS, dan Demokrat Komunikasi Intens Bahas Format Koalisi Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Foto: ANTARA

MerahPutih.com - Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, bahwa tim kecil bertemu setiap pekan untuk terus mematangkan rencana koalisi Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera.

"Ada tim khusus setiap minggu memang ketemunya membahas berbagai hal sudah cukup panjang perjalanannya karena memang kami ini tipikalnya kebetulan dengan NasDem dengan PKS maunya tuntas," ucap Herzaky dalam diskusi "Utak Atik Tiket Capres" sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu.

Baca Juga:

Kesiapan Ganjar Jadi Capres Isyaratkan PDIP Segera Bentuk Koalisi

Ia mengatakan tim tersebut membahas mengenai strategi pemenangan Pilpres 2024, selain juga membahas mengenai perubahan maupun desain pemerintahan ke depannya.

"Kami bicara mengenai perubahan, lalu platform seperti apa ke depannya. Kemudian kami bicara mengenai desain pemerintahan seperti apa. Tentu belajar dari berbagai pemerintahan, era sekarang, era Pak SBY, era macam-macam. Jadi, kami ingin yang terbaik. Lalu bukan hanya di situ, kami juga berbicara mengenai bagaimana strategi pemenangan," ujar Herzaky.

Sementara itu, Wakil Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim menyampaikan, koalisi tiga partai tersebut sudah hampir 80 persen. Adanya tim tersebut untuk menyusun tema-tema kampanye maupun hal-hal substantif lainnya.

"Saya mau mengatakan silakan dikoreksi, koalisi kami itu sudah hampir sekitar 80 persen. Sambil menunggu, sambil menghormati otoritas partai masing-masing yang punya dinamika sendiri-sendiri, mekanisme sendiri-sendiri, kami mulai dari tim kecil. Tim kecil itu yang nanti akan menyusun seluruh tema-tema kampanye, hal-hal yang substantif," katanya.

Baca Juga:

PDIP Tegaskan Tidak Berkoalisi dengan Pihak yang Mengedepankan Politik Identitas

"Jadi, koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS itu belum terjadi tetapi sudah hampir, sudah nyaris," ucap Taslim menambahkan.

Sedangkan, Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menilai, adanya tim tersebut untuk menyamakan frekuensi.

"Di PKS sendiri kan platform yang diusung platform perubahan karena kami 10 tahun dua periode ini juga oposisi dan tentu ini perlu menyamakan frekuensinya. Mungkin kalau dengan Demokrat karena sudah lama kami di luar pemerintahan. Kemudian NasDem mempunyai platform yang sebelumnya di koalisi, ini perlu duduk bareng," ucap Kholid.

Ia mengatakan untuk menyamakan frekuensi tersebut memang perlu waktu karena tiga partai tersebut sama-sama mempunyai aspirasi masing-masing.

"Ke depan bagaimana desain pemerintahan, terus masalah capres dan cawapres, kami juga harus duduk bareng, kami masih dalam tahapan bagaimana membuat kriteria. Jadi, tentu NasDem punya aspirasi, Demokrat punya aspirasi," ucap Kholid. (*)

Baca Juga:

Koalisi Masyarakat Sipil Duga Ada Pelanggaran Prosedur Penanganan Kerusuhan Kanjuruhan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Dishub DKI Bakal Beli 10 Unit Moge Patroli dan Pengawalan
Indonesia
Dishub DKI Bakal Beli 10 Unit Moge Patroli dan Pengawalan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan membeli motor gede (Moge) berenergi listrik. Pengadaan Moge ini dimanfaatkan untuk pengawalan lalu lintas (Patwal) bagi pejabat di lingkungan Pemprov DKI.

Pembukaan Kantor Boeing di Indonesia Tunjukkan Kemitraan Kuat RI-AS
Indonesia
Pembukaan Kantor Boeing di Indonesia Tunjukkan Kemitraan Kuat RI-AS

Pembukaan kantor baru Boeing di Jakarta menunjukkan kemitraan yang kuat antara AS dan Republik Indonesia (RI).

Panitia Formula E Pepet Perbankan BUMN Jadi Sponsor
Indonesia
Panitia Formula E Pepet Perbankan BUMN Jadi Sponsor

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga kini belum ada yang berminat menjadi sponsor Formula E.

Bareskrim Usut Kasus Bos Ajak Staycation Karyawati di Bekasi
Indonesia
Bareskrim Usut Kasus Bos Ajak Staycation Karyawati di Bekasi

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo mengatakan, kasus karyawati di Cikarang itu ditarik oleh Bareskrim Polri dari Polres Metro Bekasi.

Ditolak Massa di Yogyakarta, Rocky Gerung Batal Jadi Pembicara Diskusi
Indonesia
Ditolak Massa di Yogyakarta, Rocky Gerung Batal Jadi Pembicara Diskusi

Diskusi tersebut bertema Millenial Effect: Ngobrol Perubahan Indonesia.

 60 Persen Penghasilan Rumah Sakit Disebut Berasal dari BPJS Kesehatan
Indonesia
60 Persen Penghasilan Rumah Sakit Disebut Berasal dari BPJS Kesehatan

Sebanyak 40 persen iuran BPJS kesehatan didapat dari penerima bantuan iuran (PBI).

Pemudik Diminta Gunakan Jalan Arteri Pada Malam Hari
Indonesia
Pemudik Diminta Gunakan Jalan Arteri Pada Malam Hari

Saat ini Polri masih memperpanjang penerapan one way di KM 72 Tol Cipali sampai KM 414 Tol Kalikangkung.

Meriahnya Grebeg Sudiro Solo, 4.000 Kue Keranjang Ludes Diserbu Warga
Indonesia
Meriahnya Grebeg Sudiro Solo, 4.000 Kue Keranjang Ludes Diserbu Warga

Setelah kirab selesai, puncak acara yang dinanti pengunjung, yakni membagikan 4.000 kue keranjang pada warga. Alhasil, hanya 10 menit kue keranjang ludes dibagikan warga.

Polisi Selidiki Teror di Rumah Mantan Gubernur Banten Sebelum Didatangi Anies
Indonesia
Polisi Selidiki Teror di Rumah Mantan Gubernur Banten Sebelum Didatangi Anies

Aksi teror pelemparan puluhan ular kobra diduga terjadi di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH).

Prabowo dan Cak Imin Gelar Diskusi Rutin KIR di Kertanegara
Indonesia
Prabowo dan Cak Imin Gelar Diskusi Rutin KIR di Kertanegara

"Karena kita sudah sejak lama kerja sama politik dan membentuk sekret bersama, sehingga secara berkala mengupdate masing-masing dari hasil-hasil pertemuan saya dengan partai lain," ujar Prabowo.