Sains

NASA Tunda Misi Artemis ke Bulan

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 13 Januari 2024
NASA Tunda Misi Artemis ke Bulan

NASA menunda misi Artemis dengan pertimbangan keselamatan. (Foto nasa.gov)

Ukuran:
14
Audio:

LEMBAGA antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengumumkan penundaan dalam rencana misi berawak Artemis ke permukaan bulan. Seperti dilaporkan BBC, Rabut (10/1), kabar ini menjadi pusat perhatian setelah NASA mengungkapkan tekad mereka menunggu teknologi yang lebih canggih sebelum melanjutkan ekspedisi luar angkasa tersebut.

Sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi NASA, penundaan itu bukanlah langkah mundur, melainkan keputusan strategis untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan misi. NASA berbagi kemajuan mereka dalam misi berawak ke bulan, menyoroti tantangan yang dihadapi dan langkah-langkah konkret yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut.

BACA JUGA:

NASA Bangun Sistem Pendaratan Astronaut di Bulan

Memastikan keselamatan kru ialah alasan utama perubahan jadwal Artemis II. Sebagai uji penerbangan Artemis pertama dengan awak pesawat ruang angkasa Orion, misi ini akan menguji pengendalian lingkungan penting dan sistem pendukung kehidupan yang diperlukan astronaut. Pengujian yang dilakukan NASA terhadap komponen-komponen yang memenuhi syarat untuk menjaga keselamatan kru akan memastikan keberhasilan misi telah mengungkap masalah yang memerlukan waktu tambahan untuk diselesaikan. Tim sedang memecahkan masalah baterai dan mengatasi tantangan dengan komponen sirkuit yang bertanggung jawab atas ventilasi udara dan kontrol suhu.

NASA
NASA menunda misi Artemis ke bulan karena ada beberapa masalah yang timbul. (Foto pixabay.com WikiImages)

"Kami telah belajar banyak sejak Artemis I. Keberhasilan misi awal ini bergantung pada kemitraan komersial dan internasional kami untuk memperluas jangkauan dan pemahaman kami tentang tempat umat manusia di tata surya kita. Artemis mewakili apa yang dapat kita capai sebagai sebuah bangsa dan sebagai koalisi global. Namun, keselamatan astronaut kami merupakan prioritas utama NASA saat kami mempersiapkan misi Artemis di masa depan,” kata administrator NASA Bill Nelson di situs resmi NASA.

Misi Artemis II awalnya diharapkan akan mengirimkan manusia kembali ke bulan pada akhir 2024. Namun, sekarang misi ini menunggu teknologi lebih canggih untuk memastikan kesuksesan dan keamanan maksimal. Penundaan itu membentuk diskusi di kalangan komunitas antariksa, mengingat pentingnya eksplorasi bulan sebagai langkah awal menuju penerbangan ke planet lain.

BACA JUGA:

NASA Daur Ulang 98 Persen Urin dan Keringat Astronot di Ruang Angkasa

Keputusan NASA ini disambut beragam tanggapan. Beberapa pihak mendukung langkah ini, menyoroti pentingnya memastikan teknologi yang digunakan dalam misi ini merupakan yang terbaik yang tersedia. Namun, ada juga kekecewaan dari mereka yang telah menantikan kembalinya manusia ke bulan setelah lebih dari setengah abad.

Meskipun demikian, NASA menegaskan komitmen mereka untuk terus menjalankan misi Artemis dengan segala persiapan yang diperlukan. Mereka juga memberikan jaminan bahwa penundaan ini tidak hanya bertujuan menunggu teknologi yang lebih baik, tetapi juga demi memperkuat rencana dan persiapan guna meminimalkan risiko selama misi berlangsung.

Dalam laporan dari BBC (10/1), diketahui bahwa penundaan ini tidak hanya berdampak pada aspek teknologi, tetapi juga melibatkan penyesuaian dalam kerja sama dengan mitra internasional, termasuk SpaceX yang akan berperan dalam menyediakan angkutan menuju bulan.

NASA
Misi Artemis penting untuk mempersiapkan misi manusia ke Mars. (Foto pixabay.com PIRO4D)

Wakil Administrator Asosiasi Pengembangan Sistem Eksplorasi dan Manajer Kantor Program Bulan ke Mars NASA Amit Kshatriya mengatakan misi Artemis merupakan kampanye eksplorasi jangka panjang untuk sains di bulan bersama para astronaut. Proyek ini mempersiapkan misi manusia ke Mars di masa depan.

"Itu berarti kita harus melakukannya dengan benar saat kita mengembangkan dan menerbangkan sistem dasar kita sehingga kita dapat melaksanakan misi ini dengan aman. Keselamatan kru akan tetap menjadi prioritas nomor satu kami,” tutup Kshatriya. (Aly)

BACA JUGA:

NASA Bawa Pulang Sampel Asteroid Bennu

#Sains #NASA
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Beberapa kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara China juga muncul belakangan ini di AS.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Bagikan