Nantinya Deteksi Kokain dapat Melalui Sidik Jari
MerahPutih Sains - Sebuah tim peneliti dari University of Surrey di Inggris dilaporkan telah mengembangkan tes narkoba noninvasif baru terhadap kokain. Sistem ini mampu mendeteksi pengguna kokain melalui sidik jari mereka, setidaknya dapat digunakan satu dekade mendatang.
Kokain yang dapat dideteksi untuk saat ini adalah kokain yang paling mudah ditemui, seperti benzoylecgonine dan methylecgonine. Kokain dapat ditemukan dalam darah, keringat, dan urin pengguna menggunakan teknik spektrometri massa yang dikenal sebagai Desorpsi electrospray ionisasi (DESI).
Menurut Engadget, metabolit pada keringat kita lebih cepat hilang daripada yang terkandung dalam urin atau darah,yang bertahan sampai seminggu. Dengan memanfaatkan fakta ini, suatu saat penegakan hukum akan mampu mengetahui apakah tersangka mengonsumsi kokain atau tidak.
Melanie Bailey, penulis utama studi itu mengatakan pada Motherboard bahwa sistem ini dapat membedakan kokain yang telah tersentuh dan kokain yang telah tertelan. Keringat dapat dijadikan bukti penggunaan kokain dan keringat terkait dengan sidik jari pemiliknya, sehingga akan dengan mudah mendeteksi pengguna kokain melaui sidik jarinya.
Dengan sistem penelitian ini, tentu akan mempermudah pihak berwajib menjerat pengguna kokain. Penelitian ini masih dalam tahap awal, tim pengembang masih harus mengumpulkan lebih banyak data tentang efek dari dosis dan lamanya penggunaan. Ini berfungsi untuk menentukan tindakan sebelum pengguna kokain memasuki tahap pengujian reliabilitas.
Baca juga:
Biostamp, Sensor Kecil untuk Ungkap Pikiran Terdalam
Sensor Biostamp Bisa Digunakan pada Organ Tubuh
Biostamp jadi Simbol Revolusi Perangkat Elektronik