Naikkan Harga Saat Bencana, Gubernur NTT Bakal Tutup Toko Bahan Bangunan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 07 April 2021
Naikkan Harga Saat Bencana, Gubernur NTT Bakal Tutup Toko Bahan Bangunan
Banjir bandang di Flores, NTT. (Foto: BNPB)

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bakal memantau seluruh toko bahan bangunan, sehubungan adanya isu penaikan harga yang tidak wajar setelah daerah tersebut dilanda bencana Siklon Seroja yang membuat ribuan rumah rusak, ribuan orang mengungsi.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memerintahkan jajarannya bersama aparat keamanan menggelar sidak Toko Bahan Bangunan. Terutama bagi toko yang diketahui dan dilaporkan masyarakat seenaknya menaikkan harga bahan bangunan.

Baca Juga:

BNPB Jamin Penanganan Kesehatan Maksimal bagi Korban Banjir Bandang di NTT

Viktor mengingatkan, para pemilik toko dan pedagang bahan bangunan bisa lebih berempati terhadap korban dengan salah satunya tidak mematok harga tinggi atas dagangaanya.

"Para Pedagang bahan bangunan sungguh tidak turut merasa berduka dan prihatin terhadap peristiwa yang dialami rakyat NTT, untuk itu saya perintahkan agar harga segera diturunkan," katanya.

Ia berharap masyarakat bisa memberi dukungan atas kebijakan ini, salah satunya dengan melaporkan kepada pemerintah jika menemukan toko penyedia Bahan Bangunan yang menaikan harga dan berjanji toko yang kedapatan menaikkan harga bahan bangunan akan ditutup dan izin dicabut.

"Di samping dilakukan sidak, diharapkan dukungan masyarakat untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah dan dipastikan tokonya ditutup dan izinnya dicabut," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharai memerintahkan penangkapan dan menindak tegas para spekulan yang memainkan harga bahan bangunan pascabencana angin kencang menghantam Kota Kupang.

Dari laporan, saat ini banyak toko bangunan memainkan dan naikkan harga bahan bangunan, seperti seng atau genteng rumah yang dibutuhkan warga di NTT akibat Siklon Tropis Seroja yang melanda hampir seluruh wilayah di NTT, selama dua hari terakhir.

Banjir bandang di NTT. (Foto: Antara)
Banjir bandang di NTT. (Foto: Antara)

"Saya sudah perintahkan personel untuk menyisir semua toko bangunan di Kota Kupang. Jika ada pemilik toko yang menjual bahan bangunan dengan harga tidak wajar saya perintahkan ditangkap," katanya kepada wartawan di Larantuka, Flores Timur, Selasa (7/4).

Ia mengakui, adanya laporan dari warga yang menyatakan bahwa harga seng untuk atap rumah yang semula hanya Rp50 ribu per lembar kini sudah naik menjadi Rp70 sampai Rp75 ribu per lembar. Kenaikan ini, dinilai saja tidak wajar karena memanfaatkan kesempatan di tengah bencana.

Kapolda memerintah kepada Dikrimsus Polda NTT untuk memantau kenaikan harga bahan bangunan yang meresahkan warga di NTT dan mengimbau kepada para pemilik toko bangunan jika memang bahan bangunannya habis, toko dibuka seperti biasa agar tidak menimbulkan penjarahan. (Knu)

Baca Juga:

Pemerintah Beri Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir Bandang di NTT

#Banjir Bandang #NTT #Banjir #Bencana Alam
Bagikan
Bagikan