MerahPutih.com - Kabar duka datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, satu dari sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dalam gelaran dua Muktamar NU tahun 2021 dan 2015 dan juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Dimyati Rois meninggal dunia.
Ia meninggal di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Jumat (10/6) dini hari. Abah Dim, sapaan Kiai Dimyati, lahir di Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945.
Baca Juga:
Panglima TNI Bicarakan Program Bela Negara Dengan PBNU
Kiai Dimyati, menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Ia sempat ngangsu kaweruh di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun.
Sekretaris DPW PKB Jawa Tengah, Sukirman, membenarkan kabar meninggalnya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah, Kaliwungu, Kabupaten Kendal tersebut.
"Benar, jenazah disemayamkan di Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu Kaliwungu," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah itu dikutip Antara.
Almarhum rencananya akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2 di Srogo, Kabupaten Kendal.
Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Kiai Munif Abdul Muchit mengaku kehilangan sosok kiai yang layak untuk diteladani generasi muda NU itu.
Kiai Dimyati tercatat sempat terpilih sebagai salah satu dari sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dalam gelaran dua Muktamar NU tahun 2021 dan 2015. Pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung akhir 2021, Dimyati terpilih sebagai anggota AHWA.
Meski mendapat suara terbanyak pada saat itu, yakni 503 suara, bersama delapan kiai lainnya, Ia memilih Miftachul Akhyar untuk mengisi posisi Rais Aam PBNU.
Pada Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur Tahun 2015, Kiai Dimyati juga terpilih sebagai salah satu dari sembilan Anggota Ahwa.
Dilansir nu.or.id, Kiai Zainal Abidin, salah satu anggota AHWA, menceritakan ketawaduan Abah Dim. Ketika diminta pandangan lebih dahulu, ia tidak berkenan.
"Abah Dim sungkan dengan adanya Kiai Ma'ruf Amin," ujarnya. (*)
Baca Juga:
Polri Gandeng PBNU dan Kemenag Gelar 1 Juta Vaksinasi