MUSIK bukan sekedar alunan nada-nada yang dibuat dalam komposisi tertentu yang menghasilkan bunyi dan suara. Lebih dari itu musik mampu menyentuh jiwa pendengarnya.
Ternyata pendapat umum bahwa musik dapat menyehatkan dan menenangkan jiwa adalah benar adanya. Bahkan sudah ada beberapa penelitian yang mendukung pendapat tadi.
Baca Juga:

Dilansir dari Psychology Today, membenamkan seseorang dalam musik memungkin mereka dapat jauh lebih mudah mengekspresikan diri mereka sendiri.
Dengan musik juga lebih mampu mengidentifikasi dan memproses pengalaman sulit. Kemudian juga dapat mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi, atau sekadar menemukan kebebasan emosional.
Pada terapi musik yang harus dilakukan seseorang akan berbeda-beda, mulai memakai teknik seperti mendengarkan, merenungkan, bernyanyi hingga menciptakan musik itu sendiri, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan orang tersebut.
Terapi musik ini biasanya dilakukan oleh seorang ahli terapi musik bersertifikasi. Prakteknya pun dapat dilakukan secara individu atau berkelompok. Dan biasanya, terapi ini dapat digunakan sebagai kombinasi terapi atau pengobatan lain.
Baca Juga:
Pengaruh Musik Bagi Lansia dan Anak-Anak: Bangkitkan Memori dan Ingatan Verbal

Terapi musik ini sudah terbukti secara klinis mampu membantu menangani masalah kejiwaan yang berhubungan dengan penyakit emosional, kognitif, hingga masalah sosial.
Penelitian menunjukkan terapi ini sangat membantu seseorang yang kesulitan mengekspresikan diri lewat kata-kata.
Siapa saja yang sebaiknya mengikuti terapi musik? Terapi musik dapat diikuti oleh orang yang mengalami berbagai masalah mental, seperti:
- Orang yang sering mengalami kecemasan berlebih, depresi, dan trauma karena kejadian tertentu
- Penderita autisme
- Penderita gangguan jiwa
-Orang yang mengalami kerusakan otak, seperti stroke atau cedera otak traumatis
- Orang yang mengidap penyakit Alzheimer dan demensia.
Bagi orang-orang tersebut, terapi musik terbukti dapat menjadi wadah untuk menyalurkan rasa sakit yang mereka rasakan. Lewat terapi musik, mereka dapat lebih peka terhadap emosi sekaligus membangun koneksi dengan orang-orang yang mereka sayangi. (DGS)
Baca Juga:
Eminem Berlutut di Panggung Super Bowl 2022 Halftime Show, Apa Alasannya?