Museum Mulawarman Banjir Pengunjung, Apa Sih yang Dicari?

Rina GarminaRina Garmina - Sabtu, 29 Juli 2017
Museum Mulawarman Banjir Pengunjung, Apa Sih yang Dicari?
Ritual Beluluh di Museum Mulawarman, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

TAK seperti biasanya, Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, padat pengunjung. Rupanya, sedang ada ritual "Beluluh" yang diadakan untuk menyucikan Sultan Kutai dan putra mahkota dari pengaruh jahat.

"Beluluh artinya luntur. Melunturkan pengaruh jahat di diri Sultan," terang Koordinator Beluluh, Sarti, baru-baru ini di Tenggarong.

Ritual tersebut dilakukan di selasar depan Keraton Kutai setiap hari selama Festival Erau berlangsung. Selama ritual berlangsung, Sultan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Aji Muhammad Salehuddin II, didudukkan di atas balai bambu yang telah dilapisi kain berwarna kuning. Di bagian balai bambu ini terdapat beras warna-warni.

Upacara ritual ini terdiri dari Beluluh Sultan, Beluluh Aji Begorok, dan Beluluh Aji Rangga Titi. Beluluh penting karena seorang sultan atau pemimpin harus bersih dari pengaruh jahat, baik yang terlihat maupun tidak. Tujuannya agar ia terhindar dari kesalahan selama pelaksanaan Erau.

Setelah ritual selesai, para pengunjung langsung berebut beras warna-warni yang ada di bawah balai bambu. Mereka percaya beras tersebut membawa berkah dan dapat mencegah berbagai penyakit.

Festival Erau digelar hingga 30 Juli mendatang. Selain ritual Belulu, festival diisi pula dengan kesenian rakyat dan lomba. (*)

Sumber: ANTARA

Cek kegiatan lain di Tenggarong pada artikel Imam Nahrawi Pimpin Gowes Pesona Nusantara Di Tenggarong.

#Tradisi Unik #Ritual Beluluh #Kutai Kartanegara
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)
Bagikan