MerahPutih.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Jawa Tengah akan mulai membuka pendaftaran cawali dan cawawali di Pilwakot Solo 2020 pada tanggal 4-6 September mendatang.
Sebanyak enam parpol yang ada di DPRD dengan total 45 kursi sudah mulai menurunkan rekomendasi. Pasangan cawali dan cawawali Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang diusung PDIP dengan 30 kursi memborong semua dukungan parpol di DPRD, kecuali PKS (5 kursi).
Sementara itu, Gerindra (3 kursi), PAN (3 kursi), Golkar (3 kursi), dan PSI (1 kursi) resmi merapat menjadi parpol pendukung pasangan Gibran-Teguh. Total Gibran-Teguh punya modal 40 kursi untuk menenangi Pilwakot Solo tanggal 9 Desember mendatang.
Jakarta:
Pilkada Solo, SBY Restui Demokrat Dukung Gibran
Di luar eksistensi perpol pendukung Gibran-Teguh makin gemuk dan sulit untuk mencari lawan, justru muncul gebrakan dengan munculnya pasangan bakal cawali dan cawawali dari jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang selangkah lagi lolos verifikasi faktual (verfak) di KPU.
Dimana dari hasil verfak perbaikan tingkat 54 kelurahan tanggal 8-16 Agustus, sebanyak 10.000 syarat dukungan dianggap memenuhi syarat (MS). Pada verfak tahap awal, pasangan Bajo sudah mengantongi 28.629 dukungan warga.
Sedangkan sebanyak 7.241 berkas suarat dukungan dianggap Tidak Memenuhi Syarat (TMS) harus diganti. Dengan tambahan 10.000 syarat dukungan penganti Ini sudah memenuhi syarat karena ketentuan minimalnya calon perseorangan harus mengumpulan 35.870 dukungan.
Jika Bajo lolos verfak, pasangan yang bekerja sebagai tukang jahit (penjahit) dan Ketua RW ini bisa mendaftar sebagai cawali dan cawawali di KPU pada tanggal 4-6 September untuk melawan pasangan Gibran-Teguh.
Namun demikian, pasangan Bajo harus tetap menunggu keputusan resmi hasil verfak tingkat kota dari KPU pada Jumat (21/8). Dengan kondisi dinamika politik seperti ini sangat sulit bagi PKS untuk mencari lawan tanding Gibran-Teguh dari jalur koalisi parpol karena kekurangan 4 kursi. PKS saat ini hanya ada dua pilihan memberikan suara pada pasangan Bajo atau tidak memilih sama sekali.

Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail mengatakan, masih berharap ada kejutan di Pilwakot Solo pada detik-detik terakhir pendaftaran calon di KPU.
"Ditinggalkan sendirian di Pilwakot Solo, kami akui kesempatan sudah tertutup untuk membentuk koalisi sebagai lawan tanding Gibran-Teguh dalam kontestasi Pilwakot Solo," Rabu (18/8).
Ghofar mengatakan, tidak menutup kemungkinan kesempatan itu bisa terbuka kembali. Ia mengatakan pendaftaran bakal cawali dan cawawali dilakukan pada tanggal 4-6 September 2020. Pada detik terakhir parpol pendulung Gibran-Teguh masih bisa berubah.
"Saya tegaskan politik sangat dinamis, perubahannya kadang cepat juga. Dulu pernah mengalami di Pilkada Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 2018, Jelang seminggu, rekomendasi dari Gerindra yang mendukung atau mengusung Golkar ditarik dan berbalik arah dukung pasangan PKS," kata Ghofar.
Ia menegaskan, DPD PKS Solo sudah jelas sejak awal, yakni membentuk koalisi sebagai lawan tanding dari Gibran-Teguh. PKS juga membawa misi menciptakan lawan untuk demokrasi yang sehat.
"Jangan sampai Gibran-Teguh melawan kotak kosong. Mamang ada pasangan independen, tapi itu belum jaminan lolos," katanya.
Menyikapi dinamika politik terbaru pasca empat parpol ikut mendukung Gibran-Teguh, ia mengatakan PKS Solo akan menggelar rapat konsolidasi guna menindaklanjuti perkembangan dinamika politik pada kontesasi Pilwakot Solo.
"Hasil konsolidasi akan dilaporkan ke DPW dan DPP partai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan sikap. Jadi keputusan sikap PKS nanti seperti apa yang menentukan DPP dan DPW," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga:
Bajo Penantang Gibran di Pilkada Solo Digoyang Isu Tanda Tangan Palsu