Muncul Klaster Sekolah di Sejumlah Daerah, Komisi X Minta Pemda Lakukan Evaluasi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 24 September 2021
Muncul Klaster Sekolah di Sejumlah Daerah, Komisi X Minta Pemda Lakukan Evaluasi
Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti di Kota Solo, Jumat (24/9). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Komisi X DPR meminta kepada pemerintah daerah (pemda) untuk segera mungkin melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu menyusul temuan sejumlah kasus COVID-19 klaster sekolah.

Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, munculnya klaster sekolah menjadi perhatian DPR. Dari klaster sekolah tersebut, salah satunya terjadi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

"Kita tidak hanya ingin mendapatkan laporan saja soal klaster PTM. Kami akan cek dulu ke lapangan," ujar Agustina usai melakukan kunjungan kerja di Balai Kota Solo, Jumat (24/9).

Baca Juga:

Pimpinan DPRD Minta Disdik DKI Tindak Lanjuti Temuan 25 Klaster PTM

Agustina memastikan, meskipun muncul klaster, ia mendukung PTM tetap berjalan karena menyangkut masa depan anak didik. Namun, evaluasi tetap harus dilakukan supaya klaster PTM tidak berkembang.

"Kami tidak menghalangi Pemda lainnya menggelar pelaksanaan PTM. Sebab kegiatan belajar mengajar di sekolah diperlukan agar tidak terjadi learning lost lebih besar," tegas dia.

Politikus PDIP mengatakan, klaster sekolah yang muncul di Kabupaten Jepara harus dilihat betul apakah benar dikarenakan pelaksanaan PTM atau karena sebab lain.

“Jangan karena di Jepara ada seperti itu lainnya mendapatkan imbas. Kita akan lihat sebenarnya yang terjadi di Jepara itu seperti apa. Kalau memang itu harus diambil tindakan, diambil tindakan,” katanya.

Anggota Komisi X DPRD RI melakukan kunjungan kerja di Balai Kota Solo, Jumat (24/9). (MP/Ismail)
Anggota Komisi X DPRD RI melakukan kunjungan kerja di Balai Kota Solo, Jumat (24/9). (MP/Ismail)

Ia mengingatkan pentingnya pelaksanaan PTM dan diharapkan pemda yang belum melaksanakan untuk segera melakukan. Sebab selama 1,5 tahun menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ), anak-anak mengalami learning lost.

“Coba bayangkan, anak-anak kelas 1 SD ketika mereka tidak masuk sekolah, ketika orang tuanya bekerja, siapa yang mengajari mereka menulis di rumah," tutur dia.

Ia pun mengapresiasi apa yang dilakukan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang mengadakan random tes swab antigen di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan PTM. Hal tersebut dinilai tepat untuk mengantisipasi munculnya klaster sekolah.

“Intinya bagaimana agar PTM berjalan aman sesuai dengan prokes. Kuncinya dengan gotong-royong antara semua semua komponen yang terlibat. Baik itu orang tua, sekolah, guru, siswa sampai tenaga kependidikan," tukas dia.

Baca Juga:

Kemendikbud Klaim Ada 25 Klaster COVID-19 Selama PTM, Anak Buah Anies Turun ke Lapangan

Wali Kota Gibran Rakabuming mengatakan, pemkot tetap melaksanakan PTM meski terjadi temuan klaster di Jepara dan Purbalingga.

"Kami tetap menggelar PTM di Solo. Belum ada rencana menghentikan PTM karena di Solo tidak ditemukan klaster. Jangan sampai ada, makanya kita lakukan antisipasi terus," kata Gibran.

Ia mengatakan, antisipasi itu dilakukan salah satunya dengan random tes swab antigen.

Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan, jika sampai ditemukan klaster atau kasus corona, PTM dihentikan dan sekolah ditutup.

"Semua harus siap dengan kemungkinan apa pun saat dimulainya PTM. Jadi kita pastikan tidak klaster-klaster sekolah," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Wagub DKI Tunggu Jawaban Kemendikbud Soal Lokasi 25 Klaster PTM

#COVID-19 #Sekolah Tatap Muka #Kota Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan